"... keberhasilan sebuah persatuan adalah
ketika perbedaan mendapatkan penghargaan sebesar-besarnya dalam komunitas, ...
dan daya rekatnya adalah prestasi bukan prestise ...!"
ketika perbedaan mendapatkan penghargaan sebesar-besarnya dalam komunitas, ...
dan daya rekatnya adalah prestasi bukan prestise ...!"
Minjam istilah koalisi yang lagi ngetrend dan menjadi sangat populer akhir-akhir ini, ... tanpa bermaksud mendahului pertemuan lanjutan yang akan diadakan ke depan, tampaknya mimpi komunitas sepeda di Denpasar khususnya untuk membentuk sebuah "payung koalisi" yang akan mewadahi pesepeda se Denpasar dan sekitarnya, baik yang sudah tergabung dalam Cycling Club (CC) maupun perorangan akan segera menjadi kenyataan.
Hal ini tampak sangat menonjol dalam pertemuan kemaren, di mana di sela-sela perkenalan diri penuh keakraban, kata sepakat sepertinya sudah boleh disimpulkan sebagai kristalisasi pandangan (visi dan Misi) sekitar 25 orang perwakilan CC yang sempat hadir ~ ada B2W sendiri, kemudian ada Lelasan Berseri CC, Sandat CC-RSUP Sanglah, Ledz CC, 46 Gowesers -BNI 46, Betti CC, Dallas Bali Bikers Gang, GT CC-Bank NISP, Lisna CC, Pedal Lintas, Chaval CC, Bali Freeride, dan Satakcc ... sorry kalau ada yang ketinggalan atau salah tulis! ~ dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh B2W Chapter Bali, Minggu 17 Mei 2009 dengan mengambil tempat di rumah Bapak GN (Dogle) Budhita di Jalan Genetri, Denpasar.
Seluruh perwakilan rata-rata menyatakan bersepeda karena fun, hobi, berolahraga, kesehatan dan kecintaan terhadap alam, dan keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan. Semua ini boleh jadi adalah persamaan visi dan misi, ... dan melalui kesamaan itu pula diharapkan semakin mewarnai dalam melakoni kegiatan bersepeda ke depan.
Kemudian lebih dalam lagi, ... belum lagi "koalisi" dideklarasikan, tampak nyata ego-komunitas sudah mulai tumbuh di kalangan pesepeda, artinya mereka sudah berharap mendapatkan semacam pengakuan dari masyarakat luas maupun pemerintah terhadap keberadaan (eksistensi, adm) komunitas sepeda.
Kongkritnya; dengan mengunggulkan kelebihan sepeda ~ lebih menyehatkan, murah, dan sebagai salah satu transportasi alternatif murah againts kerusakan lingkungan (baca: ramah lingkungan) ~ komunitas mempertimbangkan, bahwa sudah saatnya bersuara tentang hak sebagai pesepeda, seperti adanya jalan khusus bagi pesepeda, tempat parkir yang nyaman dan aman, ...... berdampingan dengan pengguna jalan lainnya.
Dalam bahasa yang lain, kata mereka: "Kegiatan bersepeda sangat menguntungkan ketika kita bicara tentang olah raga, kesehatan, mengurangi polusi udara (baca: zero emition), dan mengurangi efek pemanasan global!" (Waaahhh ...! Emosi sudah mulai meninggi tampaknya!). Untuk itulah, mereka sepakat semua itu harus disuarakan oleh "Komunitas sepeda". Kalau hanya club apalagi perorangan, ... "suara itu kecil nyaris tak terdengar!" kata mereka.
... wow ... mudah-mudahan keinginan ini mereka sadari penuh konskwensi dan tanggung jawab yang kadangkala harus mereka bayar dengan mengorbankan "sedikit" kesenangan mereka, menghargai perbedaan yang ada baik di dalam maupun ego-komunitas di luar mereka kalau eksistensi mereka ingin dihargai.
Contoh kecil saja misalnya, ... sanggupkah mentaati tata tertib menjadi salah satu pengguna jalan raya?????
Ok bro...! Berkeingin boleh-boleh saja. Tapi, ... ketika ingin meraih simpati masyarakat ~ apalagi ingin dicontoh oleh masyarakat luas ~ menjaga emosi menjadi hal yang sangat penting agar tidak justru kita membentuk komunitas yang arogan dengan mencemoh komunitas lainnya. Saling menghargai sesama komunitas perlu senantiasa dibina, apalagi dengan persamaan visi dan misi.
Hhaaaa...! Serius amat, ... S.O.S aja nak...! Santai, Optimis, dan Sukses ...!
Ayo kita kampanyekan "zero EMITION" tapi EMOSI harus tetap dijaga dong...!!!
Kembali ke pertemuan komunitas, ... untuk coba menjawab semua keinginan dan mimpi-mimpi komunitas sepeda, ... Satakcc Banjar Kayumas Kaja ~ atas permintaan penyelenggara pertemuan ~ dengan kerendahan hati menghaturkan sebuah konsep "payung" Komunitas Sepeda Denpasar yang dinamakan S.a.m.a.S Denpasar lengkap dengan logonya.
Konsep ini sebenarnya sudah diajukan pertamakali pada pertemuan "pendahuluan" 24 Oktober 2008 dengan tokoh-tokoh sepeda se Denpasar, ... kita simak konsepnya:
Unsur dalam Logo:
1. RD sepeda; bentuknya kecil tapi sangat vital dalam menentukan kekuatan dan kecepatan, ... sebagai lingkaran inti mencerminkan kekuatan dan kisi-kisi di sekelilingnya adalah komunitas sepeda;
2. Tulisan S.a.m.a.S bersatu dari segala arah mencerminkan CC dan pesepeda dari segala arah, huruf "m" mengkristal di tengah (inti) membentuk bunga mencerminkan tanggung jawab setiap pesepeda mengharumkan organisasi;
3. Lingkaran cermin kedinamisan dan selalu berputar tiada henti, hubungkan juga kembali huruf "m" ditengah sebagai poros putaran;
4. Unsur warna menggambarkan "tridatu" dengan susunan warna: hitam-putih-merah adalah simbol kekuatan sosio-religius di Bali.
Pemaknaan:
1. Harfiah; kata S.a.m.a.S diangkat dari bahasa bali yang berarti bilangan 400;
2. Sosio-philosofis; diinspirasi dari simbol kekuatan organisasi sosial di Bali (seperti Banjar), dimulai dari "penyasuran" (sasur = 35), "penyatusan" (satus = 100), "pangrobelahan" (karobelah = 150), "penyatakan" (satak = 200), ... --> "penyamasan" (samas = 400);
3. Akronim; S.a.m.a.S = (S)ekretari(A)t bersa(MA) (S)epeda;
4. Sifat dan Karakter; sebuah forum KISS: Komunikasi, Integrasi, Sinkronisasi, Sinergi antar sesama pesepeda baik CC maupun perorangan;
5. Visi: "SPORTnFUN" dilandasi kecintaan terhadap sosial-kemanusiaan-lingkungan, berolah-raga membentuk jiwa yang sportif, sehat jasmani dan rohani untuk meraih "kebahagiaan" sebagai landasan beraktivitas sosial, kemanusiaan, dan lingkungan;
6. Misi; "mengajak alam bersepeda"
7. Target;
- Jangka pendek: terwujudnya "Denpasar Friday Cycling";
- Jangka panjang:
a. 3B: bersepeda, bersepeda, ... dan bersepeda;
b. Senantiasa mendorong, memelihara, dan mengutamakan kemajuan CC sepeda di Denpasar;
c. menjadi wadah Forum KISS bagi pesepeda ~ tanpa melihat apa sepedanya, dari mana asalnya, dan siapa dia ~ baik club maupun perorangan;
d. bersama pesepeda (perorangan/cc) senantiasa menjaga kebersamaan dengan menghargai perbedaan dalam beraktivitas.
e. membina hubungan baik dengan penghobi lainnya yang sevisi;
1. RD sepeda; bentuknya kecil tapi sangat vital dalam menentukan kekuatan dan kecepatan, ... sebagai lingkaran inti mencerminkan kekuatan dan kisi-kisi di sekelilingnya adalah komunitas sepeda;
2. Tulisan S.a.m.a.S bersatu dari segala arah mencerminkan CC dan pesepeda dari segala arah, huruf "m" mengkristal di tengah (inti) membentuk bunga mencerminkan tanggung jawab setiap pesepeda mengharumkan organisasi;
3. Lingkaran cermin kedinamisan dan selalu berputar tiada henti, hubungkan juga kembali huruf "m" ditengah sebagai poros putaran;
4. Unsur warna menggambarkan "tridatu" dengan susunan warna: hitam-putih-merah adalah simbol kekuatan sosio-religius di Bali.
Pemaknaan:
1. Harfiah; kata S.a.m.a.S diangkat dari bahasa bali yang berarti bilangan 400;
2. Sosio-philosofis; diinspirasi dari simbol kekuatan organisasi sosial di Bali (seperti Banjar), dimulai dari "penyasuran" (sasur = 35), "penyatusan" (satus = 100), "pangrobelahan" (karobelah = 150), "penyatakan" (satak = 200), ... --> "penyamasan" (samas = 400);
3. Akronim; S.a.m.a.S = (S)ekretari(A)t bersa(MA) (S)epeda;
4. Sifat dan Karakter; sebuah forum KISS: Komunikasi, Integrasi, Sinkronisasi, Sinergi antar sesama pesepeda baik CC maupun perorangan;
5. Visi: "SPORTnFUN" dilandasi kecintaan terhadap sosial-kemanusiaan-lingkungan, berolah-raga membentuk jiwa yang sportif, sehat jasmani dan rohani untuk meraih "kebahagiaan" sebagai landasan beraktivitas sosial, kemanusiaan, dan lingkungan;
6. Misi; "mengajak alam bersepeda"
7. Target;
- Jangka pendek: terwujudnya "Denpasar Friday Cycling";
- Jangka panjang:
a. 3B: bersepeda, bersepeda, ... dan bersepeda;
b. Senantiasa mendorong, memelihara, dan mengutamakan kemajuan CC sepeda di Denpasar;
c. menjadi wadah Forum KISS bagi pesepeda ~ tanpa melihat apa sepedanya, dari mana asalnya, dan siapa dia ~ baik club maupun perorangan;
d. bersama pesepeda (perorangan/cc) senantiasa menjaga kebersamaan dengan menghargai perbedaan dalam beraktivitas.
e. membina hubungan baik dengan penghobi lainnya yang sevisi;
S.a.m.a.S ini dirancang dengan format Forum Komunikasi CC se Denpasar dan sekitarnya, ...walaupun belum dibahas mendalam, tapi perlu ditekankan bahwa nantinya diharapkan wahana ini memakai kepemimpinan kolektif. Dalam artian: eksistensi dan kemajuan CC menjadi sangat penting dan Forum Komunikasi bersifat sebagai pemacu dan media yang vapourable (sesuai, cocok, menguntungkan; adm) bagi pertumbuhan komunitas!
Yang ingin diciptakan dalam Forum Komunikasi ini adalah iklim organisasi yang mengutamakan suasana kebatinan yang horizontal, dengan CC harus selalu ada di sekeliling sebagai plasma komunitas dan S.a.m.a.S di tengah sebagai inti komunitas. S.a.m.a.s tidak dirancang untuk menjadi media menumbuhkan prestise, ... tapi justru prestasi!
Pertemuan memang belum menghasilkan kesepakatan tentang apa nama wadah yang akan dibentuk, tapi dari beberapa pandangan mengomentari acuan yang diajukan Satakcc di atas, tampaknya ~ tanpa bermaksud mendahului ~ ada kesamaan pandang tentang memberikan ciri kepada wadah yang akan dibentuk, yaitu cermin budaya bali (local jenius) pada wadah yang akan dibentuk. Pandangan lebih banyak menuju masalah teknis tentang bentuk dan kepengurusan, program kerja ke depan, dan lain-lain yang akan dibicara lebih dalam dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Mandat sepenuhnya diberikan kepada pemrakarsa: Dewa (Satakcc), Endra Datta dan Dodik (B2W) untuk mempersiapkan segala sesuatu dan mengatur pertemuan selanjutnya.
Sebagai tonggak bersejarah, tanggal 20 Mei 2009 langsung dipilih sebagai hari untuk mengadakan "show of force" pesepeda Denpasar, kumpul dan start pukul 17.00 dari depan Museum Bali untuk selanjutnya berkeliling kota, finish di Bajra Sandi Renon, Denpasar.
Pertemuan memang belum menghasilkan kesepakatan tentang apa nama wadah yang akan dibentuk, tapi dari beberapa pandangan mengomentari acuan yang diajukan Satakcc di atas, tampaknya ~ tanpa bermaksud mendahului ~ ada kesamaan pandang tentang memberikan ciri kepada wadah yang akan dibentuk, yaitu cermin budaya bali (local jenius) pada wadah yang akan dibentuk. Pandangan lebih banyak menuju masalah teknis tentang bentuk dan kepengurusan, program kerja ke depan, dan lain-lain yang akan dibicara lebih dalam dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Mandat sepenuhnya diberikan kepada pemrakarsa: Dewa (Satakcc), Endra Datta dan Dodik (B2W) untuk mempersiapkan segala sesuatu dan mengatur pertemuan selanjutnya.
Sebagai tonggak bersejarah, tanggal 20 Mei 2009 langsung dipilih sebagai hari untuk mengadakan "show of force" pesepeda Denpasar, kumpul dan start pukul 17.00 dari depan Museum Bali untuk selanjutnya berkeliling kota, finish di Bajra Sandi Renon, Denpasar.
Salam Satak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar