......... grruuuuubbyyaaaakkkk!!!!!
..... dekotel saget nyungkling ke carike,... ngeliling,.... mebading,
.... jungklang-jungkling !!!!
.... jungklang-jungkling !!!!
Selasa, 5 Mei 2009, ........ satakan masih pada sibuk kalik makanya genjot tadi sore hanya berdua. Kesepakatan berdua, akan cari treck baru melintasi persawahan dari treck paving di Koripan-Belang-Samu menuju desa Sigaran, Badung.
Genjotnya santai-santai aja sambil menikmati suasana persawahan Subak Dwaji, Sibang Gede, Badung ~ persis di sebelah utara Desa Kedua, Denpasar ~ yang sekarang tampaknya sedang dipersiapkan menjadi obyek ekowisata. Belum jelas sih, siapa ~ pemerintah atau swasta ~ dan macam apa rencana itu, baru tampak papan informasi IMB dan sepertinya ada rencana parkir di bibir persawahan dengan Desa Dedua.
Mungkin jalan subak (baca: jalan setapak) sepanjang tepi Desa Kedua menuju jalan Sibang-Angantaka akan di padatkan, ....... dipaving untuk dijadikan jogging treck bagi para pelancong menikmati ekowisata. Baguslah! Asal jangan rencana ini mengakibat terjadinya alih fungsi lahan.
Ok, kita tunggu dan lihat perkembangannya!
Dari persawahan Sibang, kita keluar ke jalan raya yang menghubungkan Sibang Gede dengan Angantaka. Baru saja menyelesaikan satu turunan, ...... kemudian dibalas dengan sebuah tanjakan yang cukup terjal, tampak ada truck engkel bawa kayu suar glondongan nyemplung ke got. Tampaknya truck ini keberatan dan tak kuat menyelesaikan tanjakan hingga mundur ...... dan nyemplung.
Sepanjang jalan Sibang-Angantaka ini ada 3 turunan/tanjakan yang lumayan. Untuk para pemula mungkin tanjakan ini akan cukup melelahkan. Setelah 3 tanjakan kita akan sampai di perempatan Angantaka. Karena tujuan memang akan menuju trek paving dari Subak kecing, Angantaka, maka kita ambil terusan ketimur memotong jalan raya Jagapati-Angantaka.
Kalau terus ke timur, tembusnya di desa Kutri, Singapadu Tengah; tapi tidak terlalu jauh dari perempatan, setelah satu tanjakan kita langsung masuk ke persawahan subak Kecing, Angantaka.
Treck persawahan ini, yang nyambung nantinya dengan trek paving desa Koripan sampai Desa Belang-Samu adalah salah satu trek pavorit para pesepeda ketika akan menempuh route ubud. Tapi, sesuai rencana, .......... sebelum menuju desa Belang-Samu kita akan mencoba cari jalan persawahan yang baru menuju desa Sigaran.
Setelah tanya sana tanya sini, akhirnya ketemu juga trek baru itu. Lumayan panjangnya, kurang lebih sekitar 3-4KM membelah persawahan, dan berakhir di jalan raya Mambal-Kengetan, ....... tepatnya di desa Sigaran, kurang lebih sekitar 300 m sebelum pompa bensin Sigaran.
Sigaran adalah desa paling timur di kecamatan Abiansemal, Badung. Desa tetangganya di sebelah timur adalah Dusun/Banjar samu, Singapadu Kaler, Sukawati Gianyar.
Istirahat dululah ....................... kita simpang di sebuah warung persis di pojok pertigaan menuju Banjar Ambengan atau Semana.
Sambil istirahat menikmati pocari swet, ....... kita sempat ngobrol dengan pemilik warung, ........ Pak Eka, Bu Eka, dan anak keduanya Kadek Suantara Chymenk.
Tampaknya akrab sekali dengan Pak Eka dan keluarganya, ................. ya.. iyalah! ....... patkay (admin) memang berasal dari Dusun Samu, Singapadu Kaler hahahaaaaa ........... di Denpasar cuman numpang lahir, hidup, dan nyari pengupa jiwa (=nafkah, adm) aja.
Kenangan spesial dengan Pak Eka (bertopi merah) ini, kebetulan sekitar 4 tahun yang lalu, kita sempat bah bangun dalam upacara Ngaben massal, bersama sekitar 50-an anggota sekaa sawa lainnya. Jadi memang ada banyak kenangan bersama. Kadek Suantara Chymenk (berbaju hitam), para webber, blogger, efbeker, ....... pokoknya penggelut si pintar yang bernama komputer pasti mengenalnya karena teruna lajang ini ahlinya dan banyak berkiprah di BBC ........ Bali Blogger Community.
Nah, bagi para pesepeda yang kemungkinan lewat di dusun ini, ...... barangkali tiba-tiba pengen ngenet, silahkan mampir di warnet milik Kadek Suantara Chymenk ini.
Ach, ... tak terasa hampir setengah jam ngobrol ngalor ngidul ....
Pukul 17.30 kita balik pulang, onroad via Tingas - Sedang - Angantaka. Di perempatan Angantaka dimana kita ke timur tadi, kita ambil jalur sawah kedua lagi, tapi dari utara.
Baru saja beberapa meter ke selatan masuk ke persawahan melalui jalan subak yang cukup sempit, aduuuuhhh ..... sial, dekotel jatuh .......... jungkir balik!!!!!
Kenapa.....?
Tampaknya, ketika berpapasan dengan sepeda motor di jalan setapak yang sempit, sepeda motor sudah memberi kesempatan kepada kita untuk lewat, dengan membelokkan ban depan sepeda motornya sedikit kearah pinggir, .... tapi belum lagi dekotel lewat sepenuhnya, rupanya itu sepeda motor ngatrek dan persis kena ban belakang sepeda dekotel ....... grubbyaaaaakkk ...... dekotel jungkir balik ke tengah sawah karena klipnya tak bisa lepas. Kamera yang selalu siap di tangan patkay otomatis terbidik ke arah jatuhnya dekotel (Brengsek! bukannya ditolong, ... malah dijepret!!!!!!).
"Aduh pak, ampura ........., kaden tiang sampun lewat" kata pengendara sepeda motor, tapi syukur dekotel tidak apa-apa. "Ten napi ... ten napi ....!!!" kata dekotel agak termesem-mesem, ....... mungkin sedikit malu ..............Hahahaha!! Ah, masak orang jatuh malah ditertawain!!! (Sorry dek ....!!!!!! hahhahahaaaa ........ kedek malu bin pok!!!!).
Yaaaachh, itulah! eksiden bisa terjadi di mana-mana, mudah-mudahan jangan sampai fatal, Astuuuu!!!
Silahkan deh simak photo slidenya...!
Salam satak.
wahhhhh terima kasih tu aji artikel, photo sama promosi warnetnya! tapi ada sedikit repisi tu aji tiang bukan durung anggota BBC dan blom berkiprah disana tapi wenten lah beberapa angota ne teman2 seperjuangan dalam ngeblog!he..nice posting tu aji keep blogging!
BalasHapussalam chymenk