Rabu, Desember 31, 2008

-> RENUNGAN Akhir Tahun 2008

Kayumas Kaja, 31 Desember 2008;

ALAMIAH

Rasa bangga semakin tebal dilahirkan sebagai orang Bali ketika Rebo 10 Desember 2008, Presiden SBY menetapkan Bali sebagai Pulau Perdamaian dan Demokrasi, sesaat setelah meresmikan Institute for Peace and Democracy bertempat di Auditorium Widya Saba Unud, Kampus Bukit, Jimbaran.

Predikat Pulau Perdamaian dan Demokrasi terdengar gagah, membanggakan, dan sekaligus melengkapi berbagai macam sebutan lain sebelumnya bagi Bali, seperti: Pulau Dewata (Island of the God), Pulau Kahyangan (Island of the paradise), Pulau seribu pura (Island of thousand temples), ….. belum lagi predikat lain yang sudah dikenal di manca Negara, seperti: The best tourism destination, …. Kini "The Island of Peace and Democracy".

Tentu sebutan, gelar, atau apalah lagi nama yang diberikan untuk Bali itu bukanlah gelar kosong yang diraih Bali. Terlalu "panjang" alasan untuk dipaparkan dan kebetulan juga alasan-alasan yang dianggap memadai untuk memberikan gelar kepada Bali itu bukanlah sesuatu yang direncanakan seperti mengukir prestasi olah raga, misalnya. Semuanya apa adanya, ……. "alamiah!" demikian kata orang. Kharakter orang Bali (polos, ramah-tamah, toleran, tenggangrasa), sosial-budaya (prikehidupan "krama" Bali yang terikat kental dalam sosiokultural Bali melahirkan budaya yang dijiwai oleh agama Hindu), dan spirit Bali adalah modal dasar untuk itu.

DIANGKAT UNTUK DIPUKUL

T.A.P.I; …… rasa bangga itu tampaknya tidak harus membuat kita, orang Bali "l.e.n.g.a.h" (baca: belog ajum!) karena sadar atau tidak disadari, mau atau tidak mau diakui, ….. modal dasar di atas (baca: kharakter, sosial-budaya, dan spirit Bali) semakin mengkhawatirkan akibat pengaruh dan tekanan, baik dari dalam maupun dari luar.

Yang sangat perlu diwaspadai sebenarnya adalah tekanan berupa upaya sistimatis yang sengaja ingin meng"kerdil"kan Bali, untuk kemudian menggantikannya dengan tatanan-budaya yang sama sekali "lain", ……. dengan budaya Nusantara sekali pun. Pujian sering membuat "Bali" terlena, …….. akibatnya, dua kali dentuman bom menyerang Bali yang menelan banyak korban manusia, materi dan mental orang bali. Belum lagi hujatan sampai pelecehan symbol keagamaan. Bali harus tetap waspada dengan politik "volley ball" di Negara ini, …….. diangkat untuk dipukul!

Beberapa "tekanan" yang jelas-jelas perlu diwaspadai oleh Bali, dan atau oleh siapa saja yang ingin Bali tetap Ajeg, antara lain:

  1. TERORISME, yang berkedok agama tertentu dan egoistiskebenaran dengan pemahaman yang arogan tentang "kafir", "haram", "jihad", ……. sampai pada hujatan terhadap Hindu sebagai agama bumi, adalah gerakan yang benar-benar harus diwaspadai bahkan diperangi oleh Hukum per-UU di negara ini kalau memang benar-benar melindungi rakyatnya. Negara ini bukan Negara Agama! Tapi Negara Berketuhanan yang dibentengi oleh Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, jangan sampai terjadi mayoritas menekan minoritas;
  2. TOURISME, seakan-akan menjadi buah simalakama bagi Bali. Tidak ditangani, pariwisata sudah kadung menjadi sebuah ketergantungan bagi bali, …….. ditangani juga semakin menjadi "eksploitasi-kapitalisme" bagi alam, budaya dan Hindu. Pemahaman fanatik tentang "tourism" yang seharusnya dipegang, yaitu: "pariwisata untuk Bali, bukan Bali untuk pariwisata" sudah tidak diacuhkan lagi. "……. peduli amat!" barangkali seperti itu. Pengikisan sosio-budaya, eksploitasi sampai alih fungsi lahan terus terjadi bahkan semakin hebat, sampai kepada penghujatan terhadap Agama Hindu akan terus terjadi.
  3. LOW INFORCEMENT, yang kontra produktif dipaksakan pemberlakuannya di Negara ini, ….. serasa semakin menghimpit bali, ……suatu saat akan menyudutkan Bali. Pemberlakuan kebenaran agama mayoritas yang lebih pantas dipakai mengatur umat nya di paksakan diberlakukan ke dalam hukum Nasional, ……. yang walaupun "belum" diberlakukan di Bali tentu akan menjadi sebuah hukum yang kontra produktif bagi Bali yang mayoritas beragama Hindu. Pandangan "kebenaran" yang dilihat dengan kacamata sebuah agama tertentu seharusnya tidak dipaksakan sebagai produk hukum nasional.

    Katakanlah, UU Pornografi yang jelas-jelas ditolak atas nama beberapa provinsi/daerah sudah tidak diambil peduli oleh DPR dan Presiden kemudian dengan gagah menandatangani pemberlakuannya.

    Yang lebih menyakitkan adalah, seorang putra Bali yang kebetulan menjadi salah seorang pembantu presiden, ….. di bidang pariwisata lagi, dengan enteng mengatakan:

    "……… tidak usah khawatir, tidak ada gangguan bagi kita, karena tidak akan ada yang ditangkap. Kecuali nanti ada yang menari, melukis ditangkapi barulah menjadi soal"

    (DenPost, 9 November 2008).

    Dapatkah dipertanggungjawabkan kata-kata ini bagi Bali? Jangan bercanda Bapak Menteri! Ini masalah serius, …… masalah hukum yang mengatur Negara ini.

    Sudah terlalu banyak alasan yang dikemukan oleh masyarakat, pakar hukum dan lain-lain untuk menolak sejak wacana menjadi RUU Anti Pornografi Pornoaksi (RUU APP), …. dengan alasan moral, tetap saja dipaksakan menjadi RUU Pornografi untuk di"voting" di DPR yang diwarnai walk out-nya fraksi PDIP, PDS, dan anggota DPR wakil Bali. Melakukan "voting" sah-sah saja, tapi kalau wacananya saja sudah ditolak, bahkan oleh dan atas nama Daerah, apakah RUU masih perlu dilanjutkan. Ada apa ini?

    Pertama, Wacananya saja sudah ditolak, apakah Penetapan RUU-nya sah? Kedua,…… bukankah "pengecualian" dengan alasan tradisi, adat, sosial, seni-budaya, agama di suatu daerah terhadap sesuatu yang diklasifikasikan porno oleh UU Pornografi justeru adalah sebuah pengakuan yang sangat menyakitkan. Bali tinggal menunggu sebuah gelar "Pulau Seribu Porno". Ketiga, UU ini memberikan "keleluasaan" bahkan mengundang partisipasi masyarakat untuk ikut mengawasi UU ini,…… apakah bukan sebuah "ancaman" arogansi dan anarkisme di Negara ini. Keempat, UU ini jelas-jelas akan membatasi ruang gerak tradisi, seni budaya, dan agama yang notabene adalah pilar NKRI. Kacamata "kebhinekaan" mulai tergores di Negara ini, ……… jangan sampai dia terancam "retak". Kini, Yudicial Review segala sedang disusun. Sebuah pekerjaan yang sia-sia, yang justru akan semakin memojokkan Bali. Karena, ketika nanti Yudicial Review ditolak oleh Mahkamah Konstitusi, apakah Bali akan menerima UU Pornografi?

  4. KRIMINALITAS, di Bali semakin merajalela! Istilahnya, Bali bukan saja sudah menjadi "gula" bagi "semut-semut" pekerja, tapi sekaligus juga menjadi "madu". Penduduk pendatang seakan-akan tak terbendung masuk ke Bali. Kebanyakan dari mereka tidak berbekalkan keterampilan yang cukup. Pekerjaan kasar, seperti tukang gali, buruh bangunan, sampai buruh panen di sawah, .... yang sudah ditinggalkan oleh orang Bali akhirnya menjadi madu bagi mereka. Pada kenyataannya, pekerjaan kasar adalah borongan pekerjaan musiman. Ketika borongan selesai, para buruh akan kehilangan pekerjaan, sedangkan mereka butuh penghidupan. Keterdesakan ini adalah sumber kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pembunuhan saling bersahutan terjadi. Tanpa bermaksud menyombongkan diri atau menyudutkan siapa-siapa, …………. Hampir semua kriminalitas itu dilakukan oleh orang non Bali, dengan berbagai motif. Orang Bali perlu bangga dengan keramah-tamahannya, tapi jangan sampai berlebihan percaya kepada orang yang belum jelas identitasnya.
  5. SARANG POLITIK; Bali adalah target politik. Orang Bali sekarang sudah begitu gampangnya menerima janji-janji politik yang menyesatkan, uang misalnya, kedudukan misalnya… Cobalah lihat atribut partai politik baik di desa maupun di kota. Bendera merahputih pada saat tujuhbelasan saja tidak semeriah atribut partai politik.

    Kesepakatan politik tinggal kesepakatan, ……. memikat konstituen dengan alasan mohon doa restu, janji murahan, bahkan dengan segala kepongahan menyatakan diri paling "baik" jauh lebih penting daripada memberikan contoh sebagai orang yang pantas "dipilih". Tidak cukup dengan minta ijin di depan rumah pemasangannya, tapi tanaman pelindung yang harus dipelihara sudah tidak lagi menjadi pertimbangan. Pemerintah daerah akhirnya yang diuji, …… beranikah menegakkan aturan tanpa pandang bulu.

OTONOMI KHUSUS

Masih banyak lagi yang krusial untuk diwaspadai, tapi lima hal di atas rasanya sudah cukup sebagai masukan/kritik/saran atau apalah namanya, …………………………..Kalau pemerintah betul-betul ikhlas, jujur dan bertanggungjawab terhadap Bali, seharusnya Bali diselamatkan! Pemberian gelar, sebutan atau apalah namanya terhadap Bali seharusnya merupakan jaminan kepada komitmen kebangsaan dan nasionalisme bali terhadap NKRI. Seharusnya Pemerintah pusat sudah saatnya memberikan otonomi khusus bagi Bali. Aceh saja, yang memiliki kekhasan sebagai "pintu" mekah dengan segala pemberontakannya dengan mudah mendapat Otonomi Khusus, dengan nama Daerah Istimewa Aceh Darusalam.

Mengakhiri renungan ini, hanya ada sebuah pengharapan, …….. Bali mendambakan Otonomi Khusus dalam NKRI.

Kepada krama Bali, hentikanlah pertikaian! Hentikan gontok-gontokan sesama krama. Cukup banyak tantangan dan ancaman terhadap Bali yang harus dihadapi bersama-sama. Sadarlah bahwa perkembangan politik dengan banyak partai sekarang ini hanya akan memperlemah posisi orang Bali di rumahnya sendiri.

Ingat! Bali hanya bisa diselamatkan oleh Krama Bali, ….BUKAN OLEH SIAPA-SIAPA! ………… bersatulah melawan "adharma"

I D.M. Merthakota.

Jl. Melati no. 1 Denpasar.

Senin, Desember 29, 2008

-> WAYAN, .. Cogroh Lelasan Ajak Satak! Gimana ceritanya?

Kayumas Kaja, 30 Desember 2008;
Tanggal 23 Desember 2008, kita, Satak CC mau kondangan ke rumah rekan pesepeda Wayan (C)ogroh Suwitra;
...... maaf pak yan,
......... tidak ada maksud melecehkan,
...... tidak ada maksud menghina,
....... pang berek neh!
.... just kidding,
............................................
....... kembali ke sepeda!

Ceritanya, Pak yan (C) lagi punya upacara; anak tercinta menek kelih ...! (baca: akil baliq). Kalau nggak salah denger, yang diupacarai menek kelih ada 2 orang, ............. cewek (Ngeraja Swala) dan cowok (Ngeraja Singa).
Wah, ......... khususnya untuk yang cewek, ...... sudah perlu pelihara doggie neh ..., apang ada "nyogroh" penganggur yang belerrrr!

Anyway, untuk upacara pentingnya untuk yang diupacarai, ..... paling tidak untuk Pak Yan C sekeluarga lah! Untuk kita, satakan pesepeda yang penting N.G.U.M.P.U.L ............ n sekadar ikut memberikan do'a restu .......... n makan-makan beberapa kadarnya!

Karena undangannya jam 18.00 wita, ........ sekitar jam 16an kita genjot dulu ke Pengembak (salah satu lokasi vap untuk lepas stresss .........).
Cuaca cukup cerah, ..... kita ambil jalur Renon delod peken ......., Br. Puseh Sanur, Br. Penyaringan, ..... terussss aja ke selatan............... tembus di pinggiran sungai Loloan di Br. Pengayasan. Lumayan bisa bersepeda di pinggir kali. Kalau saja sungai ini bersih.... pasti deh akan jadi jalur yang assyyyik "mesepedan".

Sungai loloan ini cukup lebar dan panjang, sayang kuoootorrrr. Kata Pemkot sedimentasinya cukup tinggi dan kesadaran masyarakat hidup bersih kurang sekali. Tampaknya warga pada buang sampah ke sungai ini. Padahal sungai ini bermuara di laut sekitar Pengembak.

Syukur, ..... di pintu masuk ke Pengembak dari Jl. By Pass Ngurah Rai, telah dibangun saringan sampah. Setidaknya dapat mengurangi hanyutnya sampah ke laut.

Mudah-mudahan deh masyarakat bisa berubah prilakunya dan pemerintah banyak anggaran (hentikan budaya korupsi) ......, lanjutin deh bersihin sungainya sampai di hilir, di utara sana. Wah kalau sudah bersih, ....... lumayan bisa jadi obyek mancing!

Sebelum menuju laut, ..... sungai ini berbelok ke barat membentuk Loloan Campuhan di beji Pura Pengembak, ......................... banyak yang melukat di campuhan ini.
Coba kita bayangkan........., kalau sampah terus hanyut ke selatan, campuhan ini akan kotor dan bauk!!! Apalagi sampah kalau sampai ke laut, .... Pantai akan polusi sampah, bauk! Mengganggu pariwisata kan?

Lho! Kok jadi ngurusin sungai .... hahaha ......, kembali ke ..... sepeda!

Sekitar setengah jam menghirup udara bakau di ajeng pura Pengembak, ...........dalam perjalanan keluar dari pengembak sempat berhenti lagi di ujung jalan, di pintu keluar menuju by pass, .......
Sedeng bersantai ria, .......... sambil mengawasi bangunan penyaring sampah. .......... tiba-tiba dari arah selatan ada yang ngerosok .........................................., apaan tuh?
Aha ..... rombongan Lelasan, sekitar 15an orang ................. SATAK OJOG LELASAN!



Tampaknya satakan Lelasan juga akan menuju ke rumah Pak Yan (C). Pikirannya sama, ngindeng dulu ke pesisi ..... jangan-jangan melebleban apang nyak kembang basange, kel makan soalne ..............haha .....

Yuukkkk , yuuukkkkkk ................ berangkat!
Akhirnya, ....... LELASAN AJAK SATAK bertolak deh ke arah barat via by pass Ngurah Rai --> menuju sasaran, rumah WAYAN COGROH, Jl. Batanta VII/3.


Sambil jalan, iseng yuk, ...... kita amati suasana kota Denpasar dari arah Selatan ......
Di mana-mana ya, pemandangan kota kita dikotori oleh baliho kampanye. Jalan-jalan, pertigaan, pohon, rambu lalin, ............ "seset pe sranting" (baca: kumuh!) ...... penuh dengan baliho orang-orang yang lagi "menjual dirinya", pakai minta do'a restu lagi (agar dipilih pada saat Pemilu 2009) .................... Pede amat ya!!!! Di satu pihak mereka menawarkan diri akan berjuang untuk rakyat, tapi ...... coba deh dilihat, belum apa-apa sudah melanggar aturan, sampai-sampai tega mengotori pemandangan kota .............

Sory ya para Caleg, "......Nak ngomong men benehne!" Apa yang kami harapkan, kalau belum jadi anggota legislatif saja anda sudah tak hirau akan aturan, lingkungan, keindahan ......., demi sebuah "KURSI".

Coba lihat pertigaan Serangan dan pertigaan dekat makro!


Ah, emang gue pikirin, .................. kita lanjut yuk genjotnya ............

Aha, udah sampai rupanya, ..... tuh lihat WAYAN COGROH LELASAN AJAK SATAK, ........ haha ... sory Pak Yan, mecanda!!!


Wah pak Aji 5000 sama dekotel lagi menikmati snack, .......
..... sudah 5 ngambil klepon......!
Berag-berag ajak dua ne aeng liune makan!!!!!



Durusang ngajeng ...............!
Awas, catettt ..... Om ED nyalip Ketua .........




Suksma Pak Yan Suwitra atas undangannya, semoga i luh luwih dan i agus bagus dan menjadi anak-anak yang suputra. Astuuuuuuu!

Salam satak

-> RSUP Fun Bike City Rally II, ........................ 28 Desember 2008

Narsis abizzz!
.... menjelang tutup tahun 2008, RSUP Sanglah dimotori Sandat (SANtai bersepeDA Setiap saaT) CC mengakhiri perayaan HUT nya yang ke 49 dengan Fun Bike City Rally II pada tanggal 28 Desember 2008 ........

Tampaknya Sandat CC yang dikomandani oleh Dr. Jaya Kusuma SpOG sukses besar, ..... Pesertanya cukup buaaaaanyak,.......... terutama yang dari seberang lautan.
Komunitas sepeda tua dari Jatim, Jateng, Yogya ...... sampai Jakarta ......... banyak yang berpartisipasi .........






ada juga "torissss me-udeng dan meblangkon....!", dari luar negeri loh...!

"Hallo sir, .....nice costum ...!"


"sar ser, sar ser,...... kulo teko nyang jowo le!"

Apa karena hadiahnya lumayan besar ya ......., tercatat tabungan BRItama 15 juta hadiah utamanya, lalu disusul sepeda motor .... (nambah polusi aja .....), ..... 5 bh sepeda gunung ......., dll, dll-nya. Yang jelas di antara dan lain-lain itu nggak ada loh poucher mengingap gratis di Sal RSUP Sanglah ...... hahaha. ... just kidding dok!
Tak ketinggalan: Sepeda terunik, grup dengan peserta terbanyak, peserta tercepat, peserta terlambat (?), .....

Ah, nggak lah ........, kita pastikan bukan karena HADIAH........, yakin dan sumpah! KUMPUL KOMUNITAS ..... itu yang paling penting! Bagaimana membuat sepeda makin digemari..... itu penting juga !
Coba lihat ini:
mengajarkan bersepeda sejak dini ..... bagus kan?
Tolong "Pak Pemerintah", ....... pikirkan keselamatan untuk mereka,
.... bisa kan pak?



Sayang cucu ...!

The last but not list:
Makin sering ada aktivitas bersepeda,
... dan makin banyak pesertanya ..........makin BAGUS!
KURANGI EMISI, ...... JAGA EMOSI!

Om, .....itu di depan ada tanda pejalan kaki,
trotoarnya bukan untuk naek sepeda loh...!
nakal sajan ...........!

yang paling,.... paling penting adalah:
MEMBERIKAN ASUPAN YANG SEHAT KEPADA BUMI!

amit, amit ...... jangan seperti ini deh!

.... can be a killing mechines if lost control.
REDUCED IT NOW, ........
PLEASE!!!!!!

Kalau Rallynya sih biasa-biasa aja .........
Yuuk, nikmati fotonya .......


Satak cc, di depan Kayumas Inns,
menjelang berangkat ke RSUP Sanglah .....


Ahha ......, gara-gara saling tunggu, jadi terlambat deh ......
Suasana di garis start kagak ke rekam ....................





Ini peserta rally bukan ya .....?


Jenis-jenis tandem:


Syarat naek tandem:
1. tidak boleh puik! (baca musuhan) .....
2. tidak punya BB yang "memabukkan"....
3. pastikan pengendara yang di depan sudah BAB .......
(boleh k.e.n.t.u.t. ......., tapi yang santun, ... jangan keras-keras!)
4. yang di belakang tidak boleh nyalip .....
(kalau lagi balapan, yang dibelakang harus rela no 2....)
.............................

ini sih "mengandeng" ......,
sayang anak, sayang anak..!
...... ah tandem juga namanya, tapi lebih irit ......,
Persyaratan naek tandem di atas masih berlaku loh !


kalau tandem yang ini, ........
boleh puik, ......
cepat-cepat nyalip kalau ada "emissi" memabukkan dari depan!


Masuk ke Pengembak ......, terjadi sedikit crodit .....
salah rute ....................


"Wah, ...... ada yang lagi ngincer gelar Peserta yang masuk finish berpasangan nih ...?"



tampaknya Crazy Horse familiar sekali dengan satakan pesepeda .....
drummer nya mana? Oh oh ... lagi berfose...
Salam deh dari Satak cc.

Nah, ada apa lagi ...................

"4juta deh .....,
boleh lewat FIF.....!"

Ajuz sedang coba cari peruntungan, ....
mungkin sepeda (dahon) lipatnya mau dijual ...............

Siapa yang mau beli ya, suandi, pak Made Panjer, atau dede .... ya .....
"plus pijet deh ......., hmnnn....boleh milih tukang pijetnya loh!"

"Yesssss, deal ..........!"


"sing ada apa de...!"


"deng, deng .... deng ....deng ...,
topeng monyet ...... eheh bukan, ......
......... Wayan (sedang coba sepeda) Landung .........
Dia keliling RSUP cari treck DH........, kalau sepeda ini pakai DH..... gimana ya?
"....pasti langsung masuk sorga ... eheh .... UGD... haha!"
".... de ngalih gae ndung...........!"


Apa ya yang sedang dipikir ........?
yang tahu jawabannya, ketik: REG spasi JAWABAN
di comment di bawah or Pebesan di samping kanan


"Route rallynya kurang panjang ....,
.............................kapan kempesnya perutku?"
......paling ban sepedanya yang kempes de!!!






"....asssssyiiik juga nih....."
Om satu ini bukan lantaran masa kecilnya nggak bahagia loh........,
tapi sedang demo di depan Dirut RSUP, sambil membayangkan masa kecilnya ......
yang kurang bahagia ......
"buih ... demen san atin-ne Oka....!"


"Awas, awas ...... ... Wayan apa to kel Cogroh-e ...."



Baksonya laris maniiisss !!!!!



Lagi nunggu kamar di depan Wing Int RSUP ......
"Ye ......., katanya lagi sibuk Lomba Tari di Puskesmas ... eheh .... di Kayumas,
kock pasukan Satak CC ini pada santai ....., bolos ya?

Belajar ..........
dari "Nyame dauh tukad"...



Ide kreatif, efektif, sekaligus efisien menyiasati kesenangan .......
"Nyidang gen nyamane dauh tukad ........."

Siapa bilang kesempatan ini sempit ......? celana kalik .... sempit!
Ini juga nyamane dauh tukad ..........

"Ini salah satu sektor riil loh .......,
mas ini sedang coba peruntungan .....
berdagang aksesoris sepeda tua ....


Ini satu lagi, hehehe ...................
Mas dodi dengan satakan B2W lagi kampanye sambil jualan ........
Memanfaatkan ke"sempit"an menjadi sebuah ke"sempat"an ....
"Ada Pin-nya, boleh ....!
"Ada Baju B2W nya, boleh ......!"
"Ada sticker B2W nya, boleh ......... cuman 5 ribu kock!"
.................................
"Ayooooo bersepeda ke tempat kerja, ........ Yeesssss!"
"Nyidang gen nyamane dauh tukad...!!!!"
(baca juga: Nyama Bali-ne bisa kene...?)

Ini suasana di panggung utama ........

Petinggi RSUP Sanglah lagi menikmati Crazy Horse









"Pang ade pasang di wadah ......."

SSssssttt...! denger,
Lembo lagi ngerenggeng (baca: berkeluh kesah):

"melukat sudah, .....
mebakti sebelum berangkat sudah juga ....,
masak seh sekarang masih bunculan ......
kanggoang deh sepeda motor ....!
Assstuuuu!"

Oke, semua di atas just kidding, ....
tidak ada maksud melecehkan, .....
ambil yang baek-baeknya,
........... kembali ke Sandat CC. .....

Kalau kita ingak-ingak, ....... Sandat CC adalah salah satu satakan sepeda yang sangat partisipatif, kreatif dan inovatif dalam mengemas kegiatan bersepeda. Setelah Rally I tahun 2007, .... di tahun 2008; Kersos Kesehatan membagi-bagikan obat muntaber di Selat, Karangasem, kemudian cycling for dengue .....
Selamat dan sukses deh untuk satakan Sandat! Sukses juga untuk DR. Jaya Kusuma SpOG!

Salut dan respect kepada Bapak Dr Lanang Rudiartha, Dirut RSUP Sanglah yang sangat apresiatif terhadap kegiatan bersepeda. Ambulance RSUP selalu siap di sosialkan untuk mengawal aktivitas bersepeda ..........., Thank You Very Much Dokter!

"SEMAKIN BANYAK DAN SEMAKIN GEMAR BERSEPEDA, ....
MASYARAKAT AKAN SEMAKIN SEHAT, .......
MENSANA IN CORPORE SANO ............!

RSUP PASTI LEGA DAN BANGGA KARENA TIDAK SAJA BERHASIL MENGOBATI TAPI YANG LEBIH PENTING SUDAH MENDIDIK MASYARAKAT HIDUP SEHAT!
MENCEGAH (BACA: MENJAGA KESEHATAN!) ...... JAUH LEBIH BAIK DARI MENGOBATI

Harapan di masa mendatang:
RSUP Sanglah meng-INT, tapi tetap MERAKYAT .....
betul kan dok.......(jangan mahal-mahal)!!!!!!"

Kita tunggu kreativitas kemasan bersepeda yang lebih seru di Tahun 2009!


Salam Satak