Postingan ini ...
dicopy sesuai dengan aslinya dari dan atas dasar izin tertulismelalui pertemanan Facebook antara Admin Satakcc dengan penulisnya;
... di samping bertujuan untuk menyebarluaskan
buah pikiran ~ CEMERLANG ~ seorang Rai Mantra (Walikota Denpasar),
juga ingin menunjukkan kepada "dunia"
bahwa:
Facebook (baca juga: hitech) bukan barang haram
asalkan pandai dan cermat dalam menggunakannya;
... terimakasih Bapak Rai Mantra...
... di samping bertujuan untuk menyebarluaskan
buah pikiran ~ CEMERLANG ~ seorang Rai Mantra (Walikota Denpasar),
juga ingin menunjukkan kepada "dunia"
bahwa:
Facebook (baca juga: hitech) bukan barang haram
asalkan pandai dan cermat dalam menggunakannya;
... terimakasih Bapak Rai Mantra...
... To members of I Love Denpasar, May 28 at 10:36am.
Sebuah Pidato Walikota pada acara “Deklarasi Kebangkitan Budaya Bali”
Beberapa hari ini saya berpikir keras untuk menyiapkan pidato di forum yang mulia ini. Saya berpikir keras kerena berupaya menemukan rangkaian kalimat-kalimat baik yang mencerahkan di hadapan anda sekalian, para tunas muda yang cerdas, para orangtua yang bijak, serta pembina-pembina yang berwawasan luas. Akhirnya, naskah pidato ini saya tulis di sebuah pagi yang indah beberapa hari yang lalu, dengan sikap tulus bahwa saya hanyalah seorang teman dari anda semua. Ya, seorang teman yang dengan bangga menyegarkan pengetahuan anda bahwa kita semua adalah insan-insan cemerlang yang jika berkehendak kuat dan melangkah cerdas untuk selalu memuliakan alam dan kehidupan, pastilah mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan pula.
Pagi itu, sinar matahari menyentuh ingatan saya bahwa setiap hari bola cahaya tersebut selalu memancarkan kehangatan yang baru ke semesta raya. Segera hal itu menyegarkan kesadaran saya bahwa seperti itulah semestinya kita menyongsong dan menjalani hari-hari, yakni dengan pikiran dan semangat yang selalu baru. Ya, selalu baru… Selalu baru!
Untuk apakah semangat yang selalu baru itu? Tentu saja untuk menggerakkan roda kehidupan ke arah yang lebih baik dan lebih mulia dari hari ini. Dengan menambahkan kecerdasan pikir dan keikhlasan tindak pada semangat yang selalu baru tersebut, setiap orang –termasuk saya dan anda sekalian— pasti sanggup membuat kehidupan hari esok jauh lebih baik dengan apa yang kita lihat dan kita rasakan hari ini. Bagi saya, perpaduan antara semangat yang selalu baru, kecerdasan pikir, dan keikhlasan tidak, ibarat bahan bakar yang hebat bagi kendaraan kehidupan kita. Perpaduan ketiganya adalah energi yang dahsyat untuk mendorong kita menuju ke kemuliaan hidup, seberapa pun berat dan terjal medan di hadapan kita. Oleh para leluhur kita di Bali, ketiga hal itu dinamakan dengan Taksu. Sedangkan dalam bahasa populer, ketiga energi dahsyat tersebut disebut dengan kreativitas.
Demikianlah, begitu berdiri di hadapan anda sekalian, dengan penuh perasaan bangga saya menyatakan diri sebagai teman yang mengajak anda untuk terus menumbuhkembangkan kreativitas dalam diri anda dan mewujudkannya dalam karya-karya yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Ada banyak cara, ada banyak jalan, untuk itu. Anda tinggal bersepakat untuk mau lalu bergegas melakukannya.
Bangsa-bangsa maju telah membuktikan betapa kreativitas merupakan poros utama dari kemuliaan mereka. Lihatlah bagaimana bangsa-bangsa seperti India, Yunani, dan Kuno menggapai kebesarannya, tak lain karena kreativitas bangsa tersebut begitu luar biasa. Sepanjang kreativitas pada bangsa tersebut menyala-nyala, maka kecemerlangan terus berada pada ubun-ubun mereka. Namun, lihat pulalah keruntuhan bangsa-bangsa besar tersebut, tak bukan karena disebabkan oleh keterpukauan generasi penerusnya pada kebesaran masa lalu. Mereka terlena hingga lupa menjaga nyala kretivitas di dada mereka.
Lalu, mari kita tengok langkah-langkah negara-negara yang tengah gilang-gemilang karena langkah maju mereka yang kencang. Telisiklah dengan seksama perjalanan negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea, Singapura dan negara lain yang setara, maka akan anda temukan kunci kesuksesan mereka adalah dikelolanya kreativitas secara baik dan tepat!
Belajar dari perjalanan bangsa-bangsa tersebut, keyakinan saya semakin teguh untuk menjadi teman dari anda sekalian yang selalu membangkitkan, mengingatkan, memotivasi dan memberi ruang agar kreativitas dalam diri anda dan dalam diri masyarakat kota Denpasar berada pada taraf sehebat-hebatnya
.
Mungkin sebagian dari anda menduga saya terlalu silau dengan gilang-gemilang sukses yang diraih oleh bangsa-bangsa maju tersebut dan menjadi terpukau-pukau karenanya. Bisa jadi dugaan anda tersebut benar seandainya saya tidak menoleh sedikit pun pada kesuksesan yang pernah raih oleh nenek-moyang kita. Bisa jadi penilaian anda tepat jika saya abai terhadap capaian-capaian para local genius negeri ini. Ya, bisa jadi saya memang seperti yang anda kira jika saya tidak menaruh respek sedikit pun pada kesuksesan yang pernah diguratkan oleh para pendiri negeri ini dan para pemimpin pendahulu saya.
Namun, saya adalah orang yang sangat kagum dan bangga atas segala capaian yang telah diraih oleh orang-orang besar sebelum kita. Saya begitu mengagumi kebesaran Sriwijaya dan Majapahit. Saya sangat mengagumi para Rsi, Kawia dan orang-orang yang tak tercatat, yang telah mewariskan beragam keluhuran bagi kita semua. Kekaguman saya pada mereka semua itu, ibarat kekaguman sungai terhadap hulunya. Sebuah sungai tak akan pernah dinamakan sungai jika tak ada hulu yang mendahuluinya. Saya –dan anda semua— tak akan seriang ini berada di tempat yang indah ini sekarang, tanpa jasa para leluhur dan pendahulu-pendahulu kita. Saya –dan anda semua— tak akan semantap ini menapakkan kaki ke masa depan tanpa ramuan kreativitas para moyang yang kini menjadi way of life atau cara hidup kita, yang dengan bahasa lain kita namakan sebagai jati diri budaya.
Di sisi lain, saya mengajak anda sekalian menengok kehebatan bangsa-bangsa lain karena dengan merekalah kita berhadapan, saling tawar-menawar, bahkan saling berusaha mendominasi. Di era persaingan global di mana setiap batas negara semakin tipis, tanpa memahami jati diri budaya sendiri dan tanpa mengenali situasi persaingan antar-bangsa, tidak cukup mudah bagi kita untuk berdiri dengan kepala tegak di hadapan bangsa-bangsa lain.
Begitulah, sekali lagi, sebagai teman, saya benar-benar sangat bangga menyampaikan ajakan ini. Mari terus bergairah meningkatkan kreativitas dengan berpijak pada jati diri budaya. Bangkit dan tegaklah selalu. Sejak saat ini!
Ya, sejak saat ini dan seterusnya! Sebab, seperti kata Profesor Shaun McNiff bahwa, “kreativitas adalah sebuah kekuatan yang bergerak ke arah kita. Hanya dengan latihan kita belajar menjadi bagiannya. Persis seperti otot, diperlukan latihan yang terus menerus untuk memungsikannya dengan baik.”
Jika saya, anda dan kita semua terlatih dalam olah kreativitas, apa pun bentuknya, saya yakin seyakin-yakinnya kita semua dapat menciptakan keajaiban-keajaiban yang indah. Keajaiban-keajaiban yang tak terbayangkan oleh siapa pun di dunia ini. Keajaiban-keajaiban yang membuat kita dan generasi di belakang kita bangga menjadi warga Kota Denpasar.
Kini, sebagai seorang teman yang bertanggungjawab untuk mengoptimalkan segala sumberdaya yang ada di kota ini, saya hanya memiliki satu pilihan yaitu berupaya sekuat tenaga untuk menjadikan apa yang saya katakan tadi menjadi kenyataan. Saya tak gentar memanggul pilihan tersebut karena saya memiliki teman-teman kreatif seperti anda semua! Bersama anda saya akan membangun monument-monumen. Bukan monumen yang terbuat dari batu, pasir dan beton! Melainkan monumen yang terbuat dari kekuatan daya pikir, keikhlasan tindak, dan semangat yang selalu baru! Monumen itu saya namakan monumen-monumen maya. Semakin menyebar kreativitas di masyarakat kita, semakin banyak monumen-monumen maya tersebut bermunculan. Semakin tinggi kreativitas pada diri masyarakat kita maka, semakin menjulang tinggi pula monumen-monumen maya itu.
Sekali lagi, sebagai teman, dengan segala kecintaan dan ketulusan saya bagi anda semua, inilah ajakan saya: mari membangun monumen-monumen maya yakni bangunan-bangunan kesadaran dan keluhuran budi yang tak pernah tampak oleh mata tapi dapat anda rasakan keberadaanya!
Salam kenal juga euy. dari Kang Maman, King Of Mountain. Biker dari Bandung. Tunggu tiyang di denpasar. Mari kita nanjak bersama... btw... ada facebook nya? biar lebih seru and keep in touch...
BalasHapusnih, find saya di facebook: Maman Tirta Rukmana (kangmaman@gmail.com)
BalasHapusMatur nuhun kangmaman!
BalasHapusNanti abdi add di fb nyak.