Di lembaran ke 24 bulan Mei 2006, Dekotel, Kunyit, Ajus, Karnayasa, Guzaka, dan Dewa memutuskan untuk genjot bareng ke Tanah Lot. Ini adalah kali pertama kita mengadakan long trip .......!
Apanya yang aneh ...?
Tidak ada yang aneh, ... cuman peristiwa ini boleh dikata sebagai salah satu proses mulai menggeliatnya aktivitas bersepeda dan sekaligus proses "bukaan" menuju kelahiran Satakcc Kayumas Kaja, .... dan keenam orang ini adalah "bidan"-nya.
Segera setelah itu "virus" pun menyebar pelan tapi pasti. Pesepeda bertambah, ... ada Komang Narendra, Toniarsa, Nyoman Sadha, Mankro, Kris ......! Teman-teman di luar Kayumas pun mulai banyak yang mulai bergabung selain Ajus dan Guzaka, ada Gung Alit, Boti, Turah Gede, Bobi ......... dan masih banyak lagi.......
Satakcc hanyalah sekadar "Sekaa Demen" bersepeda (baca: penghobi sepeda) yang kebetulan aja dilahirkan di Kayumas Kaja. Tepatnya, tempat mangkalnya waktu itu di Jalan Melati 1, rumahnya I Dewa Made Merthakota a.k.a Dewa yang kemudian dianggap sebagai Ketua Satakcc. Kalau boleh dikatakan, Satakcc walaupun dari segi nama mempergunakan nama Banjar Kayumas Kaja, tapi membuka diri kepada siapa saja yang ingin bergabung untuk bersepeda bareng, tanpa melihat siapa, sepeda apa, dari mana, ..... dll. Yang penting senang bersepeda, bersosial dan cinta lingkungan.
Kini, .... cycling club tumbuh demikian pesat seiring dengan semakin banyaknya pesepeda. Yang menggembirakan adalah aktivitasnya semakin sering terdengar dengan berbagai variasi.
Pesepedapun mulai bermimpi memiliki sebuah "Komunitas Sepeda" karena akhirnya mereka menyadari bahwa bersepeda tidak hanya menjalankan kesenangan atau seliweran di jalan, di sawah, di pedesaan, dan atau di pegunungan .......! Mereka mulai memikirkan memiliki nilai lebih dan berguna bagi masyarakat luas. Yang pasti, semua dari mereka mempunyai pemikiran untuk mengkampanyekan sepeda sebagai salah satu alat transportasi yang aman, murah, dan aman bagi lingkungan.
Tulisan ini hanya sekadar mengingat saja kenangan bersama waktu itu. Mudah-mudahan juga bisa memberi inspirasi bagi kelanggengan aktivitas sepeda di manapun.
Mudah-mudahan juga Pesepeda cepat menyatukan visi, misi dan langkahnya dalam sebuah Komunitas Sepeda yang mendapat simpati dari masyarakat umum, dan tidak menjadi Komunitas yang arogan!!!!
Selamat bersepeda, bersepeda, dan ...... bersepeda bro!!!!!
Salam Satak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar