Minggu, Februari 08, 2009

-> INI Storinya, Satakan Sepeda Genjot Bareng, Denpasar to "Broken"kiuh

Kayumas Kaja, 8 Februari 2009;
Sekitar pukul 06.30 Satakan sudah pada kumpul di banjar Kayumas Kaja Denpasar ~ tempat ngumpul intern Satakcc ~ Dari banjar kita akan ngumpul (gabung) dengan satakan yang lain, tepatnya di Jl. Genetri no. 4 Gatsu Timur. Bersama-sama satakan (komunitas) pesepeda kita akan genjot bareng ke Sangeh, dan finish di rumah Om I Gusti Ngurah Budhita a.k.a. Ngurah WB a.k.a Dogle di "Broken"kiuh, ....... haha, bahasa Balinya Blahkiuh!
Siapa yang belum datang
....?
Kali ini, Om Kunyit tidak terlambat, .... bela-belain bangun pagi (atau malah
tidak tidur) supaya bisa datang sepagi mungkin. Katanya: "Malu sama masyarakat, telat terus, terus telaaaat gen!" Tapi, ...... mas Beniarsa sekarang yang telat. Disamperin ke rumahnya, ...masih berhias katanya! Okay, tunggu lima sepuluh menit. Sementara itu, belasan (satakan) lelasan lewat di depan Banjar. Ada Om Nugroho di depan: "Monggoooooo ....... duluan, nanti jumpa di Genetri!"

Aachh....., sudah hampir pukul tujuh, mas Beniarsa belum juga nongol ~ macam mana ini......? Tampaknya ke depan, satakan perlu meningkatkan disiplin waktu ~ Karet kok dipelihara?
Ok, tinggal aja, Yande yang nungguin di Banjar.


Lancar-lancar aja kita genjot lewat Hayam Wuruk-Kecubung-Kenyeri- .... keluar di Gatsu Timur.... - beberapa menit kita sudah sampai di Jl. Genetri no. 4 Gatsu Timur.
Sudah
banyak rupanya yang pada kumpul. Tampak satakan B2W, pesepeda perorangan, dan satakan Lelasan Berseri pastinya. Aaaahhhh, komandannya, Gung Rama tampak serius sekali, dengan megaphone di tangan kiri ~ sedang bincang-bincang ~ mungkin meng"organize" persiapan dan route yang akan ditempuh.
Sesekali, Gung Rama mempersilahkan pesepeda yang baru datang untuk menikmati "welcome drink", .... ada kopi, teh ...... ditemani ketela, ubi, dan jagung rebus; lumayan untuk ganjel perut!

AW; Sementara, sambil menikmati jagung rebus ~ pesepeda semakin banyak yang datang, ........ sekitar seratusan lebih mungkin ~ Kita coba lihat beberapa rekan yang sedang menunggu.

Kita jumpai dulu Om Boti .....(pelan-pelan bacanya supaya nggak di dengar, ... Boti = si Botaaaaak tinggi ....!) sedang ngobrol dengan Om Sompe, Om Koming, dan Om Kunyit, ... sementara di sebelahnya Om Yande Pedungan nyongkok, nyelepit di antara pesepeda lainnya.
Kalau iseng kita bandingkan antara Om Boti dan Om Yande, Ahhaaa ..... bagaikan bumi dan langit. Om Yande dikenal sebagai pesepeda yang tidak banyak bicara dengan mulutnya, tapi genjotannya ...... jangan di tanya! Si Boti, terkenal dengan gurauannya, ....... ibarat kate ni, kalau si Boti tidak ada, dipastikan suasana bakalan sepi! Tapi kalau dia ada,......... hanccuuuuuurrrrrr....!!!! Haha, ..... sorry, sorry ... pak'd, just kidding not!


"Yande..., mai milu ngorta.
Siep gen uling tuni, .... nyanan engsap memunyi ......!"

Om Ajus, ...... ualllaaaaahh ini lagi, di samping naek sepeda, hobinya yang lain adalah nelpon! Kadang-kadang dalam mimpi pun nelpon juga, makanya sering bangun kesiangan, .... terlambat deh! Nah lo, sekarang terlambat lagi, ...... kebetulan ketangkap papaEDrazi .........


Akhirnya, pukul 08.00 lewat sedikit ......, rombonganpun akan di berangkatkan, tapi mari kita dengarkan dulu pidato pengarahan dari "inan" Lelasan, Gung Rama, yang juga "leader incharge" dalam event kali ini: "Selamat pagi bikersss..!"

"Pagggiiiii ..........!" disahuti dengan semangat oleh pesepeda ~ gimana nggak semangat, .... teh, kopi, ketela, ubi, jagung rebus .... lengkaaapp!

Gung Rama pun melanjutkan: "Mewakili Bapak Ngurah Dogle, .... saya sampaikan terimakasih atas kehadiran dan partisipasi rekan-rekan dalam genjot bareng kali ini, sambil nanti kita mengadakan acara syukuran di Blahkiuh, di rumah Bapak Ngurah Dogle. Kita akan menempuh route Denpasar-Blahkiuh, melalui pedesaan sibang terus ke jembatan mambal. Tolong berhati-hati karena rombongan cukup banyak, ada pemula, ada yang tak pake helm ...., kita utamakan kebersamaan, bukan speed, .... bla..bla...blaaa........!
Akhirnya, Untuk mensyukuri dan keselamatan, mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing!"

Para Pesepeda sedang khusuk mendengarkan pengarahan

Pak yan "C": "Lama sekali nggak berangkat-berangkat (.. suud monto pidato) ....... be tengai ne!"
Sabar, sabar.... pak yan..., satakan memang perlu selalu diingatkan dan diberi pengarahan supaya kebersamaan tetap terjaga.
Menahan EMOSI jauh lebih penting dari pada sekadar mengurangi EMISI!
Kalau urusan ngenjot barangkali sudah tidak perlu diragukan lagi; tapi, ..... ingak, ingak, ..... kita harus selalu dan tetap tertib berlalu-lintas di jalan umum. Harus bisa saling menghargai sesama pemakai jalan, gitu loh.....!
Dengan lain kata, ..... komunitas sepeda harus beretika, harus jadi contoh. Jangan menjadi komunitas yang eksklusif, .... understand?" (kik... kik...kikkk, kedek malu dik neh...! ) Sorry pakyan ..........

Hidup komunitas sepeda...!!!!!

"Gungtu Lembo agar di depan, .... leader incharge sampai di jembatan mambal!" perintah Gung Rama melalui megaphone kesayangannya. Rombongan pun bergerak, meninggalkan Genetri


Pak'd Boti cara nak buta negakin sepeda,
......... dia sedang membaca tulisan di baju salah seorang satakan Satakcc
"Gelem ne (Sakit....?)
"Sing..., seger (nggak...., sehat!)
"Mai mesepedaan....(mari naek sepeda)!"


Setelah melewati Penatih sampai Jalan Cekomaria, kita masuk ke persawahan Kedua ~ Persawahan ini memang semakin populer setelah Satakcc memakainya sebagai route Satakcc SportnFun Bike Rally, yang didukung oleh Pemkot Denpasar, bertepatan dengan Hari Umanis Tumpek Wariga (harinya tanaman) 5 November 2006 , dengan thema: "Subak Ibunya Budaya Bali, Selamatkanlah...!"


Aha, pesepeda yang satu ini bukan lagi cuci kaos kaki,
tapi barusan sempat metekap dengan sepedanya akibat sedikit meleng,
..... byuuuuurrrr!!!!


Yang punya tunggangan sedang BAB kalik, .......
Kebetulan juga bangkiang sepedanya lagi panes .........

Menuju Sangeh lewat bongkasa, kita bisa mempergunakan sekitar 5 - 6 treck persawahan yang suasananya sangat segar dan pemandangannya indah sekali. Mudah-mudahan persawahan ini bisa dipelihara dan generasi penerus banyak yang mau kembali sebagai petani. Petani yang modern tentunya. Jangan sampai sawah-sawah dialih fungsikan menjadi pemukiman.


Nah, .. lagi ngapain tuh Kunyit dan dekotel. Buka bengkel ya....?
Tampaknya, ban sepedanya Pak Koming dan Pak Komang Narendra pecah!


Mangkanya, ..... punya sepeda jangan disimpan, ......bannya bisa bubukkan!



Keluar di ujung persawahan kita berbelok ke kiri, menuju sibang. Tampaknya, jalur yang dipergunakan adalah pedesaan Sibang Kaja menuju Jembatan Mambal. It's okay, .... jalur ini mengasyikkan juga.


Yande Pedungan sedang melintasi turunan yang cukup curam menuju sebuah jembatan yang hanya bisa dilalui oleh sepeda motor. Jembatan ini menghubungkan pedesaan Sibang Kaja dengan Gerih.

Lepas dari jembatan di atas, setelah menaiki tanjakan yang cukup curam dan romantis untuk pesepeda, kita berbelok ke kanan menuju pedalaman desa Sibang Kaja. Kita akan bermain di pedesaan, kebun kelapa, kebun singkong, .... dan menyusuri sungai, sebelum berakhir di jembatan mambal. ikutin yuk...!


Tuh! Jembatan Mambal sudah tampak. Sayang air sungainya keruh, mungkin hujan di gunung. Kalau tidak, kita bisa rendeman di kali di bawah jembatan ........


Oooppsss..! Awas kepala, ................
Kita masih bisa bersepeda di bawah jembatan mambal, tapi harus merunduk.


Persis setelah keluar dari bawah Jembatan Mambal,
........Yande Pedungan sedang menaiki sebuah tanjakan yang cukup licin
karena berlantai batu sikat.

Habis sudah treck offroad. Setelah jembatan mambal, jalur yang kita tempuh adalah jalan raya Mambal (Latu) - Abiansemal - "Broken"kiuh (bahasa balinya Blahkiuh ...!)
Om Komang Narendra kelihatannya tersengal-sengal, .... haha.. sempat di dorong oleh Dekotel dan Komang kepler.
Makanya, mantenin sepeda kanggoang purnama-tilem,
jangan setiap hari di bantenin, genjot baru setiap hari ... hahaha...



Istirahat di depan Kantor Camat Blahkiuh, sambil menunggu yang lain.

Ini gaya khas Gung Oka kalau lagi istirahat!

Gungtu Lembo (gb. kanan) sedang berpikir keras: "Kenapa ya, setiap istirahat Gung Oka selalu menaikkan satu kakinya ...........?"
Silahkan tulis comment anda (di gadget sebelah kanan) kalau tahu jawabannya!
Gratis kok...!


Istirahat sejenak di depan Kantor Camat Blahkiuh, sambil menunggu satakan lain. Maklum ketika memasuki onroad, para pesepeda langsung tancap pedal, .....
............... uwweeessssssss!!!! Sing dadi sambat sara !

Kurang lebih 300 meter dari Kantor Camat, kita berbelok ke kanan. Loh, kok belok ...? Tampaknya tidak jadi ke Sangeh. Ada beberapa teman yang lewat, karena pisah jauh di depan dengan rombongan besar. Biarin deh, mungkin mereka rindu dengan sun go kong.




Masuk sawah lagi ......!

Tadinya kita berpikir sudah sampai di rumahnya dogle, tapi malah sudah lewat katanya. Memang sengaja di carikan treck persawahan lagi, untuk mengganti obyek sangeh yang tidak jadi kita kunjungi. Mumpung masih pagi katanya.





Ternyata kita akhirnya sampai di bumi perkemahan pramuka di "Broken"kiuh ... eheh ... Blahkiuh maksudnya. Tuh lihat Om Ketut Batanta, yang walaupun turun dengan ban balap, terseok-seok di pematang sawah, .........sikat terruuussss...!

Coba deh nyanyi T2 di sebelah Om ini:
"Bilang saja ..................!"
Pasti di jawab:

"Oke .......!!!"

Akhirnya sampai juga di rumahnya Ngurah Dogle, ..... bertetangga persis dengan Balai Banjar BenehKawan, Blahkiuh, Badung.


Ini yang punya hajat, Om Dogle (kiri) bersama sejawatnya Om ED (kanan),
sedang menikmati orange juice campur sprite, ......... segaaarrrr!


"Tawar separonya om ED ...................!




Akhirnya terjawab, bahwa Om Ngurah Dogle mengadakan syukuran bersama satakan sepeda lantaran baru saja mendapat promosi di gaweannya. Sebelumnya beliau staff di Dinas Pariwisata Pemkot Denpasar, kemudian dipindah tugaskan (mutasi) disertai promosi jabatan Kasi di Dinas Catatan Sipil Pemkot Denpasar.
Ada suatu yang menarik sekarang di DisCapil Pemkot Denpasar, sama-sama baru ...... Kadisnya Doglo, Kasinya Dogle! Haha ......., sorry Om Komang dan Om Ngurah, just kidding ....! Peaaaace..!

Tiba pada acara yang ditunggu-tunggu, karena memang perut sudah pada bernyanyi, ....jamuan makan siang. Om Dogle kemudian memberikan arahan menu, .....ada masakan Bali di ujung kiri, dan ada bubur khas Bali di ujung kanan.

Khusus untuk Bubur Bali, dilengkapi dengan sayur urab dan kuah ayam bumbu "kele". Yang tua-tua kayaknya cocok deh, silahkan dicoba .......... hahahah .....




Buiiihh..., ada tuaknya lagi. Asli jaka..!


Sukeh dadi nak bagus, ....telpon masuk setiap menit .....

Pukul 12.15 menit, rasanya sudah lengkap jamuannya sampai kopi, waktunya pulang! Tidak banyak cerita deh kalau sudah pulang. Satakan pada tancap pedal, langsung weesssss....!, Hilang.........!!!


Ahhaaaa, ini masih tertangkap camera, ada helmet ajaib! Sudah tidak diproduksi lagi,
............ cetnya alami loh.....!
Kadang-kadang tumbuh rambut, sedikiiiiittt..!



Suksma Om Dogle atas jamuan makan siangnya. Yang jelas, buburnya ueeenaaaakkk tenan....! Namanya juga Ibu Warti Buleleng....., Suksma Ibu Warti...! Sampunang kapok!

Salam Satak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar