Selasa, Februari 10, 2009

-> ONE day w/ Ayu .........

Kayumas Kaja, 10 Februari 2009;
Lagi iseng, sambil melemaskan otot, sekitar pukul 07.00 sudah keluar dari rumah ~ sepedaan ke Padanggalak. Kebetulan Ayu ~ my doughter ~ yang lagi libur sekolah pengen ikut naek sepeda. Sebenarnya, ketika berangkat dari rumah sudah mendung, ......... neh kan, baru aja sampai di Kelandis, gerimis ..............! Acuh aja, hujan ini, palingan juga basah........

Lewat Tanjungbungkak-sedapmalam, bikin shortcut dikit tembus dekat TK Raj Yamuna, tinggal nyebrang bypass, ...... sampai deh di Padanggalak.
Hujan juga sudah reda, walaupun Sang Hyang Bhaskara Dipati masih terbalut selimut mendung! Thanks God!

Seperti biasa aja, langsung menuju sasaran yaitu Pura Segara di ujung utara Padanggalak, melewati ex penyu dewata.
Si Ayu yang tumben lewat sampai di sini kelihatannya terheran-heran senang ~ biasanya, palingan dia muter-muter di lapangan parkir padanggalak, ketika belajar nyetir ~ Uiiihh, ada trotoarnya,... bagus ya!

Ya, ...... sekitar beberapa bulan terakhir, trotoar di atas krib pantai Padanggalak telah selesai di kerjakan.
Bahkan sekarang kita bisa jogging atau sepedaan persis di pinggir tembok penyengker Pura Dalem Segara Padanggalak, sampai di loloan.


"Tuh, Ayu sedang bersepeda di pinggir Pura...."

Suasana di Padanggalak tampak temaram ~ walaupun sang surya masih tertutup mendung ~ tapi tetap aja udara pantai cukup segar untuk di hirup. Air laut juga tidak terlalu pasang pagi ini ~ 0h ya, ... kemarin Purnama ~ riak gelombang kecil bersambungan, tampak damai menghilang "dipelukan" pasir pantai, seakan-akan sangat jinak, ........ tidak ada tanda-tanda keganasan seperti terdengar beberapa hari ke belakang, air laut sepanjang Padanggalak-Lebih-Padangbai - ......... - Selat Lombok dikabarkan sangat besar dan ganas. Penyeberangan ke Lombok pun ditutup. Kabar Bali Post pagi tadi, konon ketika penyeberangan Padangbai-Lembar dibuka kembali ~ setelah 3 hari ditutup ~ panjang antrean kendaraan yang hendak menyeberang ke Lombok, ..... dari Padangbai sampai Goa Lawah. Nggak usah dibayangkan deh ........, hanya info aja kok!

Ketika dikasi tahu bahwa sekarang bisa sepedaan di trotoar yang dibangun di atas krib sepanjang ujung utara Padanggalak sampai Pura Dalem Pengembak, ........ Ayu jadi tambah semangat. Ke sana yuk! Yuuuuukkkk....!
Akhirnya rencana pelemesan hanya sampai di Padanggalak diperpanjang menyusuri trotoar ke Dalem Pengembak. It's Okay, .... sambil cuci mata!

Omong-omong, pembangunan krib pantai dikombinasikan dengan trotoar di atasnya ternyata bagus sekali. Masyarakat bisa refreshing pantai sambil jogging atau bersepeda. Masyarakat Hindu juga tidak usah khawatir, yajna nya tak bakalan terhalang oleh bangunan krib ini.

Memang, keganasan gelombang laut memperpendek umur krib. Tapi, kalau masyarakat ikut memiliki, ....... memelihara trotoar ini dengan baik, misalnya mentaati untuk tidak mengendarai sepeda motor di atas trotoar, cukup untuk pejalan kaki dan sepeda gayung saja, pasti krib/trotoar ini akan bertahan lebih lama.

Coba lihat...!
Dengan tenang orang ini mengendarai sepeda motornya di atas trotoar.

Ini satu lagi, kenapa harus parkir di trotoar?

Coba lihat, di beberapa tempat trotoarnya sudah ada yang jebol........

Beberapa meter dari lobang di atas, kurang lebih di depan lapangan parkir Padanggalak, ada satu lagi trotoar yang jebol, ....... lobangnya lebih besar.

Tanaman penghijauan sudah pula ditanam. Wah, ..... terbayang kalau sudah besar nanti, suasana pantai sepanjang Padanggalak-Matahari Terbit- .... sampai .... - Dalem Pengembak akan asri.

AW; kita lanjutin menyusuri trotoar yuuuuk! Sambil menikmati suasana pantai di pagi hari, walaupun sedikit mendung.


Ini bukan jembatan tukad bangkung loh, .....
tapi salah satu jembatan penghubung trotoar-krib di atas hilir sungai menuju laut,
antara pantai padanggalak dan matahari terbit.


Gambar ini diambil 12 Januari 2009, ......
ketika bangunan jembatannya sedang dikerjakan.

Semacam barrier yang dibangun untuk menghalangi
jangan sampai sepeda motor melintas di trotoar ......

Ngemeng-ngemeng soal bangunan barrier penghalang sepeda motor di atas, .. ini mencerminkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat masih setingkat physik, belum meresap di bathin, ...... apalagi mendarah daging. Coba saja amati tertib lalu lintas di jalan raya ~ sebagai contoh lain ~ jangankan mentaati marka jalan, sudah ada rambu-rambu aja sering tak diindahkan, ...... main labrak saja! Banyak di antara kita yang hanya pandai mengendarai sepeda motor atau mobil tapi tidak cukup pintar berlalu lintas.
Coba lihat banyak yang tak mengindahkan keselamatan, mengendarai sepeda motor sambil ber-HP ria.
Kita saja ~ yang sudah biasa berlalu lintas di Bali ~ sering dibuat ngeri!

Apalagi orang asing: ".....kami senang berlibur ke Bali, tapi tidak senang berlalu lintas di Bali, ..... to much traffic downtown, .......motorbike like a mosquito on the street, .... ezzzz, ... ezzzzz..., so dengerous!" Ini Kenyataan ...........!
Inget kan dengan salah satu "joke" berlalu lintas? Tentang seorang pengendara sepeda motor ketika di stop polisi: "Apa anda tidak lihat ada rambu larangan masuk untuk segala jenis kendaraan bermotor di ujung jalan, .... kan jalan ini satu arah?" Apa jawaban mereka: "Lihat pak, tapi kan tidak ada Polisi di sana .....!"

Kembali ke ........ A-yu, tampaknya nggak puas hanya bersepeda di trotoar, dia pengen bersepeda di pasir tepi pantai


Haha ......., dia punya idea rupanya .........., lihat yuuuukk!


Rupanya harus naek kembali ke trotoar.....


Lagi-lagi, tidak puas bersepeda di trotoar dan di pasar, .... kali ini Ayu bersepedanya di atas tembok. Dasaaaarrr ....!!!!



Dari pantai matahari terbit menuju pantai Sanur _ Hote Bali Beach.


Di depan warung-warung ini adalah tempat mangkalnya perahu-perahu muat ke Nusa Lembongan atau Nusa Penida. Sekitar pukul 09.00, para penumpang sudah boarding ke perahu tumpangannya.

Si Ayu bengong menyaksikan aktivitas muat, hiiii... dingiiiiiinnnnn..!

Tak jarang awak perahu harus menggendong para penumpang untuk naek ke perahu, ....... karena takut basah.

Seorang Ibu yang sedang menggendong anaknya, ...
..........digendong oleh awak perahu.

Gendong yuk ...............

Oce...! Perjalanan ngenjot melintasi trotoar tepi pantai di lanjutkan, teruuuuss..... ke selatan. Satu per satu, ... mulai dari hotel tertua di Bali, Grand Bali Beach, ..... Shindu, Segara dilalui.
Karyawan hotel sepanjang pantai, menampakkan kesibukan aktivitas rutin di pagi hari. Menyapu, membersihkan dan merapikan pasir pantai, wah... resik, indah, dan damai kelihatannya.
Para pedagang tepi pantai juga tampak mulai sibuk buka dagangan. Tidak neko-neko, harapan mereka tentunya hari ini mendapat rejeki lebih baik dari kemarin, ..... selembar dolar untuk sesuap nasi bagi keluarga, ......... damai sekali mereka!

Semoga sinar Hyang Prama Kawi selalu menyadarkan orang-orang yang berlindung di balik agama ~ dengan sok tanpa dosa memvonis kafir "kiri-kanan" ~ ber-jihad-lah......? ~ Menghalalkan segala egonya untuk sebuah "doktrin kebenaran" yang sama sekali tak bertanggung jawab ~ melampiaskan dengki dan iri hatinya terhadap kedamaian dan "kebesaran" Hindu Bali.
Dua kali sudah bom diledakkan oleh orang "lemah dan buta" yang mendambakan bidadari di sorga. Masyarakat Hindu Bali tak pernah berpikir untuk membalas dendam. Biarlah hukum positif ditegakkan. Lagi-lagi kebesaran Hindu, dengan Philosofi Tatwam-asi dan Karmaphala akan menjawabnya. Seberat apapun engkau menyengsarakan Bali, seberat itu pula akan engkau peroleh akibatnya.
Astungkara, Om Nama Siwa Ya.............!

Ahhh, kock jadi terhanyut? Bangkiiiiitttt...............!
Sepanjang perjalanan banyak tamu asing yang melakukan aktivitas jogging sepanjang trotoar.


Haha ......, ada suatu yang sedikit lucu; sering terjadi, ketika akan mendahului orang-orang yang jalan santai di depan, lantaran sepedanya tidak dilengkapi bell, ..... terpaksa deh pakai siulan....., kadang-kadang harus pakai deheman segala: "ehemmmm.... pruuttt, ... baru mereka minggir!" "Excuse me sir, madam, ..... goodmorning! Have a nice day!"
Haha..., sudah sampai di Hotel Santrian rupanya. Berarti, sudah cukup jauh ke selatan.

Nah tuh, .... akhirnya sampai di areal bakau Dalem Pengembak.

Gambar paling kiri, ..... banyak burung kuntul sedang cari makan di rawa-rawa dekat hutan bakau. Sayang, pantainya kumuh! Kalau saja hutan bakau ini cukup rindang, ... betapa indahnya, .... betapa lengkapnya ekologi ini, ... betapa sehatnya bumi ini!

Gelisang satwa enggal (singkat cerita), ...... perjalanan pulang, lewat persawahan di wilayah br. Penyaringan, desa pekraman Intaran, kemudian keluar di Renon Delod Peken ~ Niti Mandala ........................ ~ Kreneng!

Salam Satak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar