Minggu, Maret 15, 2009

- > MEYASA; .......Sebuah Trilogi !

(MEsepedan, ..... ngaYAh, ....... meseSAnjan!)

"M.E.Y.A.S.A"
.......... MEsepedan, ngaYAh, ..... meseSAnjan.........!
meraih:
Blessing_Energy_Love_Harmony

First of all, ....... barangkali tidak berlebihan bila kita menundukkan kepala untuk tetap memelihara sang "diri" ini tetap merendah, ..... sambil mendongakkan mata hati ini mencuri pandanganNYA! Betul-betul hanya dengan keikhlasan, kekuatan hati, dan pengorbanan membukakan peluang kepada hati ini menyerap sebesar-besarnya "anugerah"NYA (Blessing) yang sebenarnya bersinar-berlimpah tiada henti. Blessing adalah sebuah sugesti (baca juga sebagai keyakinan, adm) tertinggi untuk meraih "kekuatan" (Energy) ~ baik physical maupun mental ~ yang sangat besar untuk menebar sebuah rasa yang disebut "cinta" (Love) dalam meraih "keseimbangan" (Harmony), ......... semuanya mengalir bersama lantunan "smaranam" di hati menyatu dengan kayuhan pedal sepeda menaklukkan tanjakan sensasi ngayah ke Besakih .........


MEYASA;

Pengertiannya secara lugas adalah sebuah usaha yang tulus untuk tetap menjaga/memelihara sikap, mental, dan prilaku yang "bersih" untuk suksesnya sebuah "kerja" besar. Dalam istilah Bali kita kenal dengan "ngeyasang karya". Bagaimana hal itu bisa dikerjakan; sederhananya adalah tetap ..... Berpikir-Berkata-Berbuat positif .
"Berpikir" positif; hilangkan prasangka buruk, iri hati, dengki, curiga, dan lain-lain yang menguras energi dan mengotori pikiran ini. "Berkata" positif: tidak mengeluarkan kata-kata kotor yang menyakitkan. Dan "berbuat" positif; dengan penuh kesadaran berusaha semaksimal mungkin mengulurkan tangan, bantuan, ..... setidaknya mendoakan untuk kelancaran dan kesuksesan sebuah kerja besar, ...... lebih-lebih menyangkut sebuah keyakinan dan kesucian.

Apa pikiran negatif tidak perlu....? katanya yang paling bagus adalah keseimbangan. Bukankah positif dan negatif menimbulkan energi...?

"Negatif ....?" Hmmmnn ....... perlu, perlu.....! Tapi dalam konotasi meningkatkan kewaspadaan, "eling" (baca juga sebagai kontrol), ............. artinya jangan pengertian sebaliknya dari pengertian positif di atas...!!!
Percayalah, berpikir-berkata-berbuat negatif dalam pengertian sebaliknya dari berpikir-berkata-berbuat positif di atas hanya akan menguras energi kita sendiri, dan "mencemari" kesucian.

Achhh ..... serius sekali..!!!

Ya, .... barangkali tidak berlebihan kalau sedikit serius. Kali ini kita "meyasa" untuk sebuah kerja besar Umat Hindu di Pura Besakih. Upacara Betara Turun Kabeh yang beralaskan Tawur Panca Bali Krama ........
Kalau tidak kita, siapa lagi ........
Ok, jangan terlalu serius, ..... tepatnya S.O.S lah! Apa itu? Santai, Optimis, Sukses! Hahaha ... tetep aja serius ......!!!!


MEsepedan........!
(=bersepeda, adm)

Rasanya tidak sreg kalau tidak diilustrasikan sedikit sejak awal, step by step menunggu pemberangkatan, setidaknya saksi mata dan gigitan lensa camera akan menjadi sumber inspirasi.
Contoh klasik saja, kesepakatan berangkat........! Untuk gowes kali ini termasuk sebuah perjalanan yang sangat serius karena di samping medan (neraka) tanjakan yang akan dihadapi, juga bagaimana meluangkan waktu lebih untuk terjadinya sebuah kolaborasi aktivitas yang telah direncanakan dapat terwujud dan berjalan lebih baik di lokasi tujuan.

Harapan semua dengan segala pertimbangan, ......... kita akan berusaha untuk berangkat pukul 05.00 selambat-lambatnya 05.30 wita dan berharap akan tiba di lokasi ~ setelah 4 - 5 jam perjalanan ~ pukul 09.00 - 09.30 wita.

Ayo kita ikuti perjalanan waktunya!





............menjelang pemberangkatan ke Besakih.
Di depan Balai Banjar Kayumas Kaja


Genjotan Pemanasan, Denpasar to Semarapura, Klungkung;

Bak prajurit yang siap tempur, pengayah bersepeda Satakcc dengan ransel di punggung bersiap-siap untuk lepas dari depan Balai Banjar Kayumas Kaja Denpasar menuju Pura Besakih nun jauh di sana, ...... di kaki Gunung Agung .....

"Mau ke mana .....?" tanya beberapa orang warga yang kebetulan jalan-jalan pagi.
Sesuai dengan rencana, kami pun menjawab: "Mau ngayah ke Pura Besakih .....?"
"Ngayah ke Besakih .......?, .......... naek sepeda....?"
"Masak ....................?"
Demikian beragam tanggapan mereka sambil ngeloyor pergi. Tak tahu apa yang ada dalam benak mereka.
Gilaaa.........! Nggak punya kerjaan....! Latah ......!

Nggak apa-apalah, ......... apapun tanggapan mereka, itu nggak penting. Ngayah ini adalah sebuah niat, ....... niat yang dibungkus dengan kesenangan dan perjuangan. Sepintas barangkali tampak sebagai sebuah kelatahan atau ikut-ikutan.
Tak apa-apa juga.....! Bukankah sesuatu yang baik perlu diikuti ....?

Gigitan lensa kamera persis menunjukkan 06.26 ketika satakan menghentakkan genjotan pertama meninggalkan balai banjar. Gung Ajus tidak bisa menyertai, tapi .... tetap memberikan semangat.....!!! Demikian juga dekotel ~ yang akan berangkat belakangan ~ memberikan ucapan selamat jalan dan memompa semangat mereka.

Dari keremangan suasana subuh dan desahan nafas, ..... memancar semangat bercampur kepasrahan merona di wajah mereka. Kaki mereka menggenjot datar tapi pikiran mereka tampaknya sudah menanjak di Bukit Jambul.
Suasana masih agak gelap ketika melintasi jl. Hayam Wuruk - Art center - Kesiman, ...... flash bike pun masih menyala untuk keamanan.

Ada sesuatu yang aneh di foto atas, ...... seorang pesepeda tampak terbang di goresan silhuet sinar. Achhh ... hanya sebuah kebetulan ........., Klik aja untuk memperbesar gambar.


Perjalanannya lancar-lancar aja, ........... pagi pun mulai menggeliat di bypass Prof Mantra yang masih terlihat lengang dan temaram oleh pancaran sinar lembayung pagi, di ufuk timur, terang tanah, ............. "galang tanah" kata orang bali.


Segera meninggalkan gerbang bypass Prof Mantra ....
"Selamat jalan .........., kamu bisssaaaa....!!!"



Suasana segar, sejuk dan lengang terasa ketika melintasi Bypass Prof. I B Mantra. Sama sekali tak terasa kesan panas dan ramai, ............ barangkali karena masih pagi. Tanpa terasa, .... satu jam sudah kita genjot dari Denpasar dan kita sudah tiba di pertigaan Watu Klotok pukul 07.30-an. Di pertigaan ini nanti kita akan kekiri, menuju kota Semarapura. Persisnya di perempatan Kertagosa.
Haha ...., masih harus menunggu beberapa jenak. Ada satakan yang berlari gupuh menuju persawahan ..........., mau "nyetor" tampaknya.



Made Beniarsa duduk tercenung! Katanya masih diganggu oleh bayangan tanjakan bukit jambul. Ahhh ... kenapa harus dibayangkan. Jangan dipikir de...! lakoni aja dengan semangat, kamu pasti bisssaaaaa ....!!!!

Perjalananpun kita lanjutkan, ............. kurang lebih sudah pukul 07.43. Aroma tanjakan sudah mulai membayangi walaupun belum begitu tampak nyata.

Indahnya panorama berlatang belakang Gunung Agung nan anggun di kejauhan sana bak lukisan seorang maestro, ......... di (dalam) sanalah lokasi yang akan kita tuju.
Keindahan itu memberikan sedikitnya dua kesan: Pertama adalah keinginan dan tekad yang semakin kuat untuk cepat-cepat menaklukkan tanjakan menuju ke sana. Yang kedua, keindahan itu bisa saja justeru membuat keder mental, ...... Uhhhhh....., Gila.....! Apa sanggup genjot sepeda ke sana...?????
Ah, seakan terjawab, kenapa satakan agak tidak banyak bicara dan gurauannya seakan-akan tersendat, ..... seperti ada yang mengganjal. Barangkali kesan-kesan seperti ini yang menghantui satakan sejak berangkat dan semakin memuncak dengan semakin dekatnya tanjakan Bukit Jambul.
Pantes sepi ......!!!!!!!!
Yang manapun kesan yang terjadi, yang pasti adalah menyiapkan mental! tenaga saja pastinya tidak cukup!




Genjot terus ...............!!!!!



Dalam hitungan tidak lebih dari 20 menit perjalanan dari perempatan Watu Klotok ~ sekitar pukul 07.59 ~ satakan sudah sampai di Catus Pata (perempatan) kota Semara Pura. Tepatnya di patung "Sang Suratma" ~ tokoh dewa dalam keyakinan Hindu yang bertugas mencatat dan mengadili sang roh (atma, adm) di alam sana ~ yang berdiri kokoh di tengah-tengah perempatan kota Semarapura ibukota Kabupaten Klungkung, persis di depan Kertagosa.
Masyarakat masih banyak yang berolah raga pagi di sekitar, demikian juga pesepeda lokal banyak yang pada nangkring di depan Kertagosa.



Genjotan Uji Mental:

Sempat beristirahat sebentar di depan kertagosa, tepatnya menikmati pagi di kota "srombotan" Klungkung, sekitar pukul 08.10 satakan langsung genjot melanjutkan perjalanan ke arah utara.
Kali ini kembali terpancar sedikit ketegangan di wajah satakan, mereka tampak serius sekali. Atau lebih tepatnya mengkonsentrasikan diri pada tanjakan Semarapura, Klungkung to Bukit Jambul;

Sepuluh sampai duapuluh menit meninggalkan kota Klungkung, rombongan sudah terpecah menjadi beberapa rombongan, ..... bahkan ada yang melesat sendiri "menggauli" tanjakan menuju Bukit Jambul. Rombongan pengayah dengan bus besar, station dan lain-lain tak henti-hentinya melewati pesepeda. Terkadang tampak sangat mengerikan, karena jalan yang tidak terlalu lebar, menanjak pula, bus besar tampak begitu mepet ketika menyalip pesepeda. Jadi kita pun yang bersepeda benar-benar tak boleh meleng, handling harus tegas ketika merayapi tanjakan.


Akhirnya, tanjakan bukit jambul yang sejak kemarin diimpikan, kini dilewati dengan perjuangan genjotan pedal sepada, .................. cukup melelahkan. Tanpa disadari, ucapan nama smaranam yang biasanya dalam hati, tanpa disadari sering tercetus keluar memberikan hentakan semangat kepada dengkul ini untuk tetap kuat mengayuh pedal. Dan semangatpun membara kembali.

"Om Nama Siwa Ya, .... Om nama siwa ya, ......
Om nama siwa ya .....!!!!!!
...............................................................
Harus bisaaaaaaaa ...!!!!


Satu persatu satakan tiba di puncak Bukit Jambul. Yang paling terakhir, menurut gigitan lensa kamera sampai sekitar pukul 09.01. Jadi, waktu tempuh dari kota Semarapura sampai Bukit Jambul berkisar sekitar 30 -50 menit, kurang dari satu jam.

Wooww ..... siapa tuh di bawah:
"Sataaaaak ........................., ellllaaaaahhhhh....!"


"Oooppsss.................!
Sepedanya Made Beniarsa "ngangsut" (=nyangkut, Adm) di mobil angkot


Liong .......... Alu ........ Dogle ......... Beni


Ajus Cogroh
Kalau satakan lain punya istilah berhenti merokok, mereka ini lain:
berhenti makan, .... "Setiap berhenti makan ...!!!!"


"Mie sayur kuwah misi taluh 20 (baca: abembengan), ... biar sehat!"


Berselang beberapa saat, rombongan Dallas dan Sandat CC
yang dikomandani Dr. AA Jaya Kusuma juga sampai di Bukit Jambul.
"Oke ........., sampai jumpa di Besakih!"


Genjotan neraka;

Serem sekali titel di atas: "genjotan neraka", ........ !!! Barangkali tidak berlebihan, terutama untuk Patkay tua, ..... tanjakan Bukit Jambul ~ Tegal Penangsaran-Dalem Puri ~ sampai Besakih betul-betul sebuah perjuangan yang berat.......! Hanya bermodalkan dengan semangat dan mental, ......... sepanjang dengkul ini masih bisa menggenjot, siapa takuuuuttttttttt ....!!!!!

Wayan "Cogroh" dan Ngurah Dogle, .... melintasi Nongan - Rendang,
... berusaha menjaga irama dan emosi, .... neraka masih panjang!


Menanga .......... Telaga Waja ........ Pesimpangan


Pura Pesimpangan di Telaga waja....!

.... dari sini tanjakannya memang seakan-akan tidak pernah habis, merayap hingga Besakih ....! Let's go...! Hanya ada satu kata: "don't stop rocking u'r padle ..........!!!!!!" Gayatri mantram dan nama smaranam kembali tiada henti, ..... silih berganti mengalirkan tenaga ke dengkul ini ..........


Pak Koming tak mau menyerah,
.......... detik-detik memasuki Dalem Puri, Besakih..!


Komang "Kepler" Suardita memasuki garis finish.
Di seberang, sebelah kanan adalah Pesraman Besakih,
Posko Kesehatan Bali Post.



Pregina sedeng mepayas ........


Oka natad Kunyit Cogroh Alu .....

.....ngaYAh....!
(kerja dan bakti yang tulus menyatu, ikhlas dan tanpa pamerih ..........)

Rasa syukur harus dipanjatkan karena akhirnya, cita-cita untuk bisa ngayah sambil bersepeda terkabul. Samuanya berkat kekuatan dari beliau..! Astuuu ...!
Namun ada juga penyesalan di hati, karena maksud hati untuk bisa beraktivitas bereng dengan Sandat CC dan Dallas tak bisa berjalan.
Sandat cc dan Dallas tidak ngenjot dari Denpasar. Mereka ngayah dulu di Besakih dan baru akan ngenjot dari Kintamani ke Denpasar via Taro-Ubud.
Ketika Satakan sampai di Besakih, acara bhakti sosial pengobatan di Pesraman Besakih bersama Bali TV dan Kelompok Media Bali Post sudah selesai, demikian juga acara ngayah juga sudah berakhir.
Supaya tidak saling menunggu, akhirnya kita sepakat untuk membiarkan kegiatan mengalir apa adanya........................


Rombongan Sandat CC dan Dallas dipersilahkan menuju Kintamani sedangkan satakan yang sudah kelaparan akan makan dulu, kemudian ngaturang bhakti di Padma Tiga baru ngayah. Jadi tampaknya tidak akan nyambung dengan acaranya Sandat dan Dallas.
Don't worry, ... be happy ... kata Si raja raggae Bob Marley. Untuk Sandat dan Dallas, yang penting hati kita bersama .......................... have fun, just rocking your paddle brow...!!!!!


Sambil perjalanan mencari tempat makan, ..... di mana-mana penuh dengan pengayah. Ada yang bikin penjor, ada yang bikin asagan, ada yang bikin klakat, masang pedapa, mekena wastra, dll nya. Yaahhhh, macam-macam deh kegiatan mereka ............
Gubernur, Wagub Bali dan rombongan juga ngayah berbaur dengan krama.

Bangga rasanya melihat krama Bali kompak ngayah. Barangkali mereka tidak ngayah saja, karena sekalian mereka juga ngaturang punia semampunya. Salut deh untuk Bali TV dan Kelompok Media Bali Post yang sejak sebulan sebelum persiapan tidak henti-hentinya mendengungkan: "Ayo ngayah bareng Bali TV...!" Bahkan Bali TV mengkoordinir pos pengobatan selama ngayah dan selama Karya di Pesraman Besakih.



Ahaaa...., tempat yang paling pas adalah di Wantilan di sebelah barat, kebetulan kosong...!



Setelah makan, tenagapun baru................., sekarang sembahyang dulu ke Padma Tiga.



Memang konsentrasi pengayah adalah di bencingah (halaman, adm) pura karena Upacara Tawur Panca Bali Krama memang di sana. Tapi, sebelum ngayah, kita sembahyang (wajib lapor .... ) dulu ke Padma Tiga, kemudian baru turun lagi menuju ngayah berbaur dangan pengayah lainnya.
Tampaknya rencana jadi berbalik, Oka dicegat seorang mangku...!!!! "Nah, jaga pengayah nggih...., niki bersihang jebos bale panjang-e ...., wusan punika dados ke perantenen, seduh ragane!! (beh, ewer masih jero mangku...!!!), hehehe .... tunasang ragane wedang, ...... wawu ngaturang sembah!!!

Membersihkan Bale Panjang di sebelah timur Padma Tiga.








"Kata Yande Alu, ............
biasanya si Oka tak ada yang berani ngasi perintah .......?"
"Siapa bilang, .... itu bohong...! Tuhhh lihat, ..... dia rajin sekali,
setelah dapat perintah dari salah satu Mangku di Besakih.."
"Hahahaha .... sing ngorang ape ye....!!!!!"



Wah, wah ..... kelelahan sekali tampaknya. Coba bayangkan, genjot dari Denpasar, kemudian ...makan, ... kemudian ngayah ...., ten keni wedang ..! Buiiiihhh, kiap gati matane...!
Sambil menunggu giliran sembahyang, Yande dan Komang tidak menyia-nyiakan kesempatan, ........... walaupun hanya sekejap ...!!!! Memang pengayah sekaligus pemedek silih berganti datang. Ini belum puncak karya loh...!

Ngaturang sembah di Penataran Agung, Besakih




Berphose sejenak bersama "cheerleaders" Satakcc .....


Genjotan Sorgawi ....! Kintamani ~ Denpasar..!

Ngopi dulu sebelum menuju Kintamani.


Perjalanan ke Kintamani via Dalem Puri ~ Suter.



Dari depan Kantor PT Telekom Kintamani ini kita akan meluncur pulang. Rencananya sih via Bayung Gede-Taro-Ubud, ....... tapi kita lihat aja nanti. Soalnya, sesampainya di pertigaan Bayung Gede nantinya, kalau ke kiri kita menuju Taro tapi kalau ke kanan kita menuju Payangan.
Ngurah Dogle ~ kakinya kram lantaran ~ dan Beni memutuskan ikut mobil, ................ pulang!!!! Jadi tinggal 13 personel yang genjot.


Persiapan pulang, genjot dari Kintamani ...........


Start .... dan Bonnuuuussssss............!!!

Belum juga 3 KM meluncur dari tempat start, ban sepeda dekotel pecah dalam kecepatan sepeda hampir 60KM/jam, ditambah jalannya banyak berlobang, kerikil ........! Wow .......!!!! Berbahaya sekali .......! Untung dekotel cukup tenang dan bisa menguasai sepedanya.
Satu lagi, untung masih ada beberapa orang di belakang ~ satakan yang lain sudah di depan menikmati bonus!, ..... wwwwuuuussss .......! ~ dan bawa reserve ban ..........!
Kalau tidak ...?

Achhh, ... jangan berfikir negatif, ..... syukurilah ...! Astuuuu...!



Akhirnya, di pertigaan Bayung Gede ~ ketemu lagi dengan satakan yang lain ~ kita sepakati belok kanan, .............. menuju Payangan..!





Ahhh .. kock tak ada tanjakan ya...? Ehmmmm! .... ingin rasanya menjual pedal sepeda ini ....!!!




Beli nasi bungkus di Kedewatan untuk makan setelah "melebleban"

Ketika ngitung personel untuk beli nasi bungkus, ...... Ach, baru teringat...! Tampaknya kita kehilangan Pak Nengah dan Pak Pol .............! Ya, mereka sempat pamitan untuk ~ menuju Taro ~ bergabung dengan temen-temen Sandat dan Dallas. Oke, hati-hati ......!!!


...... maseSAnjan...!
(menikmati sore, sambil melepaskan penat dan menghibur diri ....)
Sambil nyanyi yuukkk ...!!!

TAKE ME HOME COUNTRY ROADS
Almost heaven west virginia. Blue ridge mountains shenandoah river. Life is old there older than the trees. Younger than the mountains. Growin like a breeze. Country roads take me home. To the place I belong. West Virginia mountain momma. Take me home country roads.
All my memories gather round her. Miners lady stranger to blue water. Dark and dusty painted on the sky. Misty taste of moon shine. Tear drops in my eyes. Country roads take me home. To the place I belong. West Virginia mountain momma. Take me home country roads.
I hear her voice in the morning hours she calls me. Radio
reminds me of my home far away. Driving down the road I get a feeling that I should have been home yesterday, yesterday ~
Country roads take me home. To the place I belong. West Virginia mountain momma. Take me home country roads.
Country roads take me home. To the place I belong. West Virginia mountain momma. Take me home country roads.

Take me home country roads.
Take me home country roads.


Haha ......, sebelum sampai di rumah, kita "melebleban" dulu yuuukk..!




Melepaskan lelah sambil melebleban di Semana


Liong: "................. ajus, buin makan..!!!"


"Cara sing ngelah meme-bape ..........!!!"


Makaaaaannnn ....!!!




Demikian, ........ komplitlah cerita tentang trilogi "Meyasa..."
... mami..!!!!! ....it's over ...

Salam Satak.

Tidak ada komentar: